//pc
//hp
Tingkatkan SDM Daerah, Pemkab Siak Jalin Kerjasama dengan Unilak
Disdikbud Kab. Siak - 13 April 2021, Pukul 08:33 WIB

SIAK (Infosiak.com) – Pemkab Siak melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Universitas Lancang Kuning (Unilak) di Gedung Batin Djaonang Kantor Camat Minas, Jumat (09/04/2021).

Bupati Alfedri dan Rektor Unilak Dr. Junaidi SS, M.Hum sebagai Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersamaan menandatangani kesepakatan bersama tentang, Pendidikan dan Pengajaran dan Pengembangan, dan Pengabdian kepada masyarakat.

Bupati Siak Alfedri mengatakan, penandatanganan MoU antara Pemda Siak dengan Universitas Lancang Kuning merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam rangka pengembangan program pembangunan dan pelayanan yang berdayaguna bagi masyarakat. Hal itu juga untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan aparatur pemerintahan di Kabupaten Siak. “Hari ini kami melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Universitas Lancang Kuning. Ini salah satu upaya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia, khususnya tenaga pendidik atau guru di Kabupaten Siak,” kata Alfedri.

Ia menjelaskan Jumlah guru Paud di Kabupaten Siak yang berjumlah 946 orang, terdiri dari sarjana 558 (59%), dan non sarjana 388 (41%). Untuk guru SD sebanyak 3.587 orang, 90% sudah sarjana tinggal 10% lagi yang belum. Dan guru SMP sebanyak 1.733 orang, diantaranya 94% telah sarjana.

Selain peningkatan SDM guru-guru Paud, Bupati Alfedri mendorong aparatur kampung termasuk Penghulu untuk meningkatkan kapasitas akademisnya.

Karena lanjutnya, Kemendagri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) sudah melakukan MoU. “Bagi guru-guru Paud yang ingin kuliah, tidak perlu datang ke kampus. Proses belajar mengajar dilakukan secara daring,” jelas Alfedri.

Kesepakatan Bersama ini bertujuan untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh Pihak Pertama dan dalam rangka mendukung keberhasilan Pihak Kedua dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Laporan: Atok
Sumber: Rilis Humas



Baca juga :

SIAK, RIAUBERNAS.COM - Personil Koramil 10 Perawang Kodim 0303/Bengkalis Serka Edy S melakukan peninjauan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk pertama kali di empat sekolah di Kecamatan Koto Gasib. 

Keempat sekolah tersebut adalah SDN 08 Kampung Empang Pandan, SMPN 02 Kampung Empang Pandan, SDN 03 Kampung Buatan II, SMPN 01 Kampung Buatan II. Dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PTM itu, rata-rata sekolah yang dikunjungi sudah menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19.

Hadir dalam monitoring dan evaluasi itu, Camat Koto Gasib Dicky Sofyan, S.STP, BPBD Kabupaten Siak Syafrizal, S.Sos, Dinas Pendidikan Kabupaten Siak Nurman, S.Pd, Ka UPTD Kecamatan Koto gasib Sutikno, S.Pd, Kanit Binmas Bripka Tubagus, Kepala Puskesmas dr. Lily dan Sat Pol PP Kecamatan Koto Gasib. 

"Hasil pemeriksaan Protokol Kesehatan terhadap sekolah-sekolah tersebut sudah memenuhi dan melengkapi Protokol Kesehatan, diantaranya sebagai berikut, tempat cuci tangan tersedia, cek suhu, penyediaan masker, hand sanitizer, proses belajar mengajar bangku berjarak," jelas Serka Edy. 

Serda Edy menjelaskan, hasil pemeriksaan oleh tim monitoring dan evaluasi Protokol Kesehatan Covid-19 akan di adakan evaluasi dan tambahan dalam pelaksanaan proses Belajar Tatap Muka. "Kita lihat perkembangan selama dua hari ini, apabila tidak ada kendala, maka pembelajaran tatap muka akan dilanjutkan dengan Protokol Kesehatan secara lengkap," pungkasnya. (Van) 
Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, Riau, mengembangkan metode pembelajaran campuran atau blended learning berbasis portal web yang diharapkan mampu menjadi sumber informasi dan pembelajaran oleh guru maupun siswa.

Ide ini muncul untuk mengoptimalkan pendidikan di Kabupaten Siak mengingat adanya keterbatasan guru dalam mendapatkan informasi dan inspirasi tentang praktik pembelajaran yang baik, kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, Lukman, melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Pekanbaru, Kamis (3/9).

"Tuntutan teknologi mengharuskan kami untuk terus berinovasi. Termasuk dalam persoalan pendidikan. Portal blended learning ini diharapkan menjadi sumber belajar bagi siswa maupun guru," tuturnya.

Senada dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, Fahrurrozi yang menjabat sebagai Kabid SMP menegaskan, pengembangan portal blended learning ini sesuai dengan semangat merdeka belajar yang disampaikan Menteri Pendidikan.

"Pengembangan portal ini sesuai dengan semangat merdeka Mas Menteri Pendidikan. Melalui portal blended learning ini siapapun bisa belajar sesuai yang mereka butuhkan," ucapnya.

Dalam pelaksanaannya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak berkolaborasi dengan berbagai pihak, di antaranya adalah Dinas Komunikasi dan Informasi, Dinas Perpustakaan serta Tanoto Foundation sebagai mitra dalam pengembangan mutu pendidikan di Kabupaten Siak.

Sumber :
https://riau.antaranews.com/berita/179390/optimalkan-pembelajaran-disdik-siak-kembangkan-portal-blended-learning

Pewarta : Selvina Suryaningsih

Editor: Riski Maruto

COPYRIGHT © ANTARA 2020

Siak – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak kembali membuktikan sebagai salah satu kabupaten paling adaptif dalam implementasi pembelajaran jarak jauh di Provinsi Riau. Terbaru adalah keberhasilannya menyelenggarakan webinar tentang permodelan pembelajaran aktif dan kontekstual untuk guru mata pelajaran. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, H. Lukman, S.Sos., M.Pd menyampaikan bahwa webinar ini sebagai tindak lanjut evaluasi penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh melalui kanal YouTube Siak Bedelau yang sudah berjalan hampir dua bulan.

“Webinar ini sebagai jawaban atas hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui channel YouTube Siak Bedelau. Selama diberlakukan PJJ secara online guru masih nampak kesulitan menciptakan pembelajaran yang kontekstual dan menarik. Harapannya setelah melihat permodelan yang diberikan oleh Tanoto Foundation, para guru bisa terinspirasi,” tuturnya dalam sambutan sekaligus pembukaan acara webinar, Jum’at,18/09/2020.

Senada dengan dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, Koordinator Tanoto Foundation Provinsi Riau, Dendi Satria Buana juga menyampaikan apresiasi atas kesigapan Kabupaten Siak dalam berinovasi selama PJJ ini.

“Saat ini Kabupaten Siak menjadi yang terdepan dalam implementasi PJJ di Provinsi Riau. Kita menyadari bersama bahwa pandemi covid-19 ini menuntut kita untuk terus berinovasi. Pembelajaran online yang aktif dan kontekstual merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam memenuhi hak-hak peserta didik,” ujarnya saat memberikan sambutan.

Dalam kegiatan ini juga diadakan permodelan pembelajaran aktif dan kontekstual oleh Traning Specialist Tanoto Foundation, Sasmoyo Hermawan. Dia menjelaskan tentang pentingnya siswa untuk berkreasi setelah mereka memahami seperti yang disampaikan Ki Hajar Dewantara.

“Pembelajaran ke siswa seharusnya memenuhi tri “na” yaitu niteni, nirokke, dan nambahi. Konsep ini identik dengan pembelajaran aktif yang sedang berkembang saat ini. Niteni artinya siswa harus mampu mengenali dan menangkap suatu obyek. Kemudian setelahnya siswa harus mampu meniru atau nirokke dan kemudian mengembangkan, berkreasi atau nambahi,” ucapnya saat memberikan materi.

Dia juga menegaskan pentingnya memberikan pemahaman secara kontekstual pada mata pelajaran yang diajarkan ke siswa.

“Apa sih manfaat kita belajar persamaan linier satu variabel dalam kehidupan sehari-hari? Dengan belajar persamaan linier satu variabel kita bisa menghitung berapa jumlah masker yang kita distribusikan. Atau kita bisa mengetahui komposisi kandungan alkohol jika kita ingin membuat hand sanitizer,” jelasnya saat memberikan pertanyaan kontekstual ke peserta.

Kegiatan webinar ini mendapatkan respons luar biasa dari para penonton. Webinar yang awalnya diadakan untuk internal guru SMP di Kabupaten Siak, ternyata di luar dugaan diikuti oleh ratusan guru dari beberapa kota di Indonesia. Tercatat di daftar hadir total peserta 671 orang yang terdiri dari berbagai kota di Indonesia seperti Surabaya, Klaten, Nias, Watampone, Cilegon, Bandung, Yogyakarta hingga Aceh.

“Semoga di acara selanjutnya ada materi tentang pendidikan di era new normal berdasarkan demografi peserta didik,” harap Ning Tri Pritajati guru SMP Kimia Tirta Utama di acara selanjutnya.

Komentar (0)


Silahkan Login Untuk Mengirimkan Komentar