//pc
//hp
Tingkatkan Mutu Operasional Sekolah, Kemendikbud Terbitkan Kebijakan BOS Reguler dan DAK Fisik 2021
Disdikbud Kab. Siak - 04 Maret 2021, Pukul 08:14 WIB

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) hari ini, Kamis (25/02/2021) mengumumkan kebijakan terkait skema penyaluran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik untuk tahun 2021.

Kebijakan anggaran ini merupakan kelanjutan dari Merdeka Belajar episode 3 tahun lalu yang didukung Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk meningkatkan kualitas mekanisme penyaluran dan penggunaan dana BOS langsung ke rekening sekolah.

“Kebijakan BOS dan DAK Fisik ini akan memberikan dampak positif kepada daerah terutama yang sangat membutuhkan seperti daerah 3T, karena mekanisme kebijakan anggaran afirmatif ini dirancang dengan mengikuti kebutuhan daerah masing-masing,” terang Mendikbud Nadiem Anwar Makarim saat menyosialisasikan kebijakan BOS dan DAK Fisik Tahun 2021 tersebut secara daring.

Lebih lanjut Mendikbud juga menjelaskan hasil dari kebijakan mekanisme penyaluran dana BOS langsung ke sekolah sejak tahun lalu telah menerima tanggapan positif dan berhasil mengurangi tingkat keterlambatan dana sekitar 32 persen atau tiga minggu lebih cepat dibandingkan tahun 2019.

“Hal ini sangat membantu para kepala satuan pendidikan dalam mengelola sekolah masing-masing, utamanya di masa awal pandemi. Sebanyak 85,5 persen responden sekolah dan 96,1 persen responden Pemerintah daerah memandang penyaluran BOS langsung ke rekening sekolah memudahkan atau sangat memudahkan,” ujarnya.

Upaya transformasi pengelolaan dana BOS terus dilakukan Kemendikbud dengan menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 6 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana BOS Reguler.

Pokok-pokok kebijakan dana BOS Tahun 2021 terdiri dari nilai satuan biaya BOS bervariasi sesuai karakteristik masing-masing daerah, penggunaan dana BOS tetap fleksibel termasuk dapat digunakan untuk keperluan persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), serta pelaporan penggunaan Dana BOS dilakukan secara daring melalui laman https://bos.kemdikbud.go.id dan menjadi syarat penyaluran untuk  meningkatkan akuntabilitas penggunaan dana BOS.

Tahun ini, Pemerintah mengalokasikan Rp52,5 triliun dana BOS bagi 216.662 satuan pendidikan jenjang SD, SMP, SMA/SMK, dan SLB di Indonesia. Selain itu mulai tahun ini, nilai satuan biaya operasional sekolah juga berbeda antardaerah, karena dihitung berdasarkan indeks kemahalan konstruksi  (IKK) dan indeks peserta didik (IPD) tiap wilayah kabupaten/kota.

Rentang nilai satuan biaya per peserta didik per tahun jenjang SD rata-rata kenaikan 12,19 persen dengan satuan biaya Rp900 ribu  s.d. Rp1,96 juta. SMP rata-rata kenaikan 13,23 persen dengan satuan biaya Rp1,1 juta s.d. Rp2,48 juta. Kemudian untuk SMA rata-rata kenaikan 13,68 persen dengan satuan biaya Rp1, juta s.d. Rp3,47 juta.

Sementara itu, SMK rata-rata kenaikan 13,61 persen dengan satuan biaya Rp1,6 juta s.d. Rp3,72 juta. Sementara itu, SLB rata-rata kenaikan 13,18 persen dengan satuan biaya Rp3,5 juta s.d. Rp7,94 juta.

“Sekarang dana BOS ada perubahan yang lebih afirmatif. Penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah tetap fleksibel sesuai kebutuhan sekolah, termasuk untuk melengkapi daftar periksa pembelajaran tatap muka dan untuk mendukung Asesmen Nasional,” jelas Nadiem.

Ketentuan penggunaan dana BOS untuk pembayaran honor, tidak dibatasi alokasi maksimal jika dalam kondisi darurat bencana yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah. Sementara pembayaran honor dalam kondisi normal adalah maksimal 50 persen untuk sekolah negeri dan swasta. Selain itu, honor juga dapat diberikan kepada tenaga kependidikan apabila dana masih tersedia.

Pada tahun 2020, kebijakan mewajibkan pelaporan penggunaan BOS sebagai persyaratan penyaluran berhasil mempercepat dan meningkatkan tingkat pelaporan. Pada bulan September 2020, 70 persen sekolah sudah melaporkan penggunaan BOS tahap 1 dan di bulan Desember 2020, 99 persen sekolah sudah melaporkan penggunaan BOS tahap 1.

“Ini meningkat secara dramatis karena kita menerapkan pelaporan secara daring (online). Transformasi yang luar biasa di dalam transparansi penggunaan dan pelaporan dana kita,” kata Mendikbud.

Sementara itu, alokasi DAK Fisik untuk tahun 2021 adalah sebesar Rp17,7 triliun untuk 31 ribu satuan pendidikan seluruh Indonesia. Penggunaan DAK Fisik adalah untuk memastikan ketuntasan sarana prasarana pendidikan, pelaksanaan pembangunan, dan rehabilitasi bersifat kontraktual demi membantu kepala sekolah agar lebih fokus ke proses pembelajaran dan tidak terbebani administrasi proses pengadaan barang dan jasa.

Hal ini didukung pula oleh pelibatan dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) untuk melakukan asesmen kerusakan sekolah sehingga meningkatkan validitas data sarana prasarana sekolah.

“Setiap dinas PUPR punya tenaga profesional yang akan melakukan asesmen, evaluasi dan memonitor sehingga bisa memastikan anggaran kita tepat sasaran dengan efisiensi yang terbaik,” tekan Mendikbud.

Di tahun 2020, kebijakan Kemendikbud adalah menyasar sebanyak mungkin sekolah yang membutuhkan rehabilitasi dengan berbagai kategori kerusakan dan hal tersebut dipenuhi secara parsial. Sedangkan di tahun ini, strategi yang diterapkan adalah memastikan perbaikan sarana dan prasarana secara tuntas dan menyeluruh sesuai kebutuhan masing-masing sekolah.

“Harapannya walaupun sasaran sekolahnya lebih mengecil tapi seluruh permasalahan sarana prasarana di sekolah itu selesai,” tandasnya. (HUMAS KEMENDIKBUD/UN)

Baca juga :

SIAK – Smart city sebagai bagian dari program Bupati Alfredi secara bertahap terus diwujudkan di Kabupaten Siak. Terbaru adalah portal Siak Bedelau yang merupakan penerjemahan konsep blended learning system. 

Sekda Kabupaten Siak, Arfan Usman yang mewakili Bupati Afredi secara langsung meresmikan portal yang sudah bisa dimanfaatkan para pelaku pendidikan di Kabupaten Siak mulai hari ini. 

“Sebagaimana kita maklumi bersama, tidak mungkin saat ini kita menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Tentulah hal ini tidak mengurangi semangat para insan pendidik di kabupaten yang kita cintai ini. Atas dasar personal ini muncul ide dari Kepala Dinas Pendidikan untuk membuat portal pendidikan yang sejalan dengan konsep smart city Bapak Bupati,” ujar Bupati Afredinya saat meresmikan portal Siak Bedelau.

Kegiatan launching Siak Bedelau ini juga mendapatkan perhatian dari Direktur Pembinaan SMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Mulyatsyah. Dalam sambutannya dia menjelaskan pentingnya gotong royong dalam mencari solusi pembelajaran.

“Dalam situasi memprihatinkan saat ini, penting bagi kita untuk bergotong royong mencari solusi dalam rangka memenuhi hak-hak belajar anak. Portal pembelajaran ini adalah solusi dalam menghadapi situasi ini. Kabupaten Siak dalam hal ini jauh maju ke depan,” tuturnya melalui zoom.

Sejalan dengan pernyataan Bupati Alfredi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Siak, H. Lukman, SSos, MPd menyampaikan pentingnya portal yang bisa menjadi sumber belajar baik untuk siswa maupun para pelaku pendidikan. 

“Portal Siak Bedelau lahir karena tuntutan perkembangan teknologi yang mengharuskan kita untuk terus berinovasi. Termasuk dalam persoalan pendidikan. Kehadiran Siak Bedelau diharapkan menjadi sumber belajar bagi siswa maupun guru,” ujarnya saat memberikan sambutan.

Koordinator Tanoto Foundation Provinsi Riau, Dendi Satria Buana menyatakan bahwa Kabupaten Siak merupakan yang terdepan dalam inovasi pendidikan selama dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Provinsi Riau. 

“Suatu kebanggaan bagi kami bisa bekerja sama dengan Kabupaten Siak dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Selama diberlakukan PJJ Kabupaten Siak masih terdepan dalam urusan inovasi di sektor pendidikan,” katanya.

Dendi juga menyatakan bahwa kerja sama dengan Kabupaten Siak tidak hanya di level memberikan contoh praktik baik semata, tapi juga sudah pada keberlanjutan peningkatan kualitas pendidikan oleh mitra. 

“Pendekatan yang kami lakukan berlanjut ke technical assistance untuk menyebarluaskan praktik baik,” tuturnya dalam sambutan. (Info/Siak)

Oleh: L.N. Firdaus

Pensyarah di FKIP Universitas Riau

 

Ramai Guru sudah bergerak (move) tapi sejatinya belum berubah (change). Macam Ikan Kembung juga. Dia hanyut mengikuti aliran massa air kemana mengalir dari hulu ke hilir. Dimana tersangkut, di situ dia terhenti.

Hanya sedikit jumlah Guru macam Ikan Salmon yang sengaja bergerak menyongsong arus perubahan. Guru yang demikian itu tidak pernah terhenti bahkan tidak takut diberhentikan.

<iframe id="aswift_2" name="aswift_2" sandbox="allow-forms allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-same-origin allow-scripts allow-top-navigation-by-user-activation" width="726" height="0" frameborder="0" src="https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?us_privacy=1---&client=ca-pub-1322653235829720&output=html&h=280&adk=1715372263&adf=1437182526?=t.aa~a.1606935778~i.10~rp.4&w=726&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1625628514#_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=5176261072&psa=1&ad_type=text_image&format=726x280&url=https://www.batamnews.co.id/berita-73973-minda-guru.html&flash=0&fwr=0&pra=3&rh=182&rw=726&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&adsid=ChAI8P6PhwYQ092Ut-zqtPVAEj0AXZO5zrNMiW2GH3rlP_-wlj0BP60alJ_30XMHo5cb-2_Uaek3ml3QixtFRZ5uzfc5hkN9T6DLDu_UQ9TL&uach=WyJXaW5kb3dzIiwiMTAuMCIsIng4NiIsIiIsIjkxLjAuNDQ3Mi4xMTQiLFtdLG51bGwsbnVsbCxudWxsXQ..&tt_state=W3siaXNzdWVyT3JpZ2luIjoiaHR0cHM6Ly9hZHNlcnZpY2UuZ29vZ2xlLmNvbSIsInN0YXRlIjo2fSx7Imlzc3Vlck9yaWdpbiI6Imh0dHBzOi8vYXR0ZXN0YXRpb24uYW5kcm9pZC5jb20iLCJzdGF0ZSI6N31d&dt=1625628513656&bpp=3&bdt=5151&idt=-M&shv=r20210630&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID=a1a061981ff644a5-22547d32f8c500f3:T=1612834306:RT=1612834306:S=ALNI_MaliN5znsT2zYbqk5OMKgGy0iSrYA&prev_fmts=726x435,0x0&nras=2&correlator=4788131899097&frm=20&pv=1&ga_vid=1276187461.1612834308&ga_sid=1625628513&ga_hid=170199180&ga_fc=0&u_tz=-420&u_his=1&u_java=0&u_h=768&u_w=1366&u_ah=728&u_aw=1366&u_cd=24&u_nplug=3&u_nmime=4&adx=145&ady=703&biw=1349&bih=625&scr_x=0&scr_y=0&eid=31060956,31060972,42531225,21067496,31061661&oid=3&pvsid=1795846978765687&pem=32&eae=0&fc=384&brdim=0,0,0,0,1366,0,1366,728,1366,625&vis=1&rsz=||s|&abl=NS&fu=128&bc=31&jar=2021-06-11-03&ifi=3&uci=a!3&btvi=2&fsb=1&xpc=z23s289X4x&p=https://www.batamnews.co.id&dtd=924" marginwidth="0" marginheight="0" vspace="0" hspace="0" allowtransparency="true" scrolling="no" allowfullscreen="true" trusttoken="{"type":"send-redemption-record","issuers":["https://adservice.google.com"],"refreshPolicy":"none","signRequestData":"include","includeTimestampHeader":true,"additionalSignedHeaders":["sec-time","Sec-Redemption-Record"],"additionalSigningData":"eyJ1cmwiOiJodHRwczovL3d3dy5iYXRhbW5ld3MuY28uaWQvYmVyaXRhLTczOTczLW1pbmRhLWd1cnUuaHRtbCJ9"}" allow="conversion-measurement" data-google-container-id="a!3" data-google-query-id="CIzftJGC0PECFT6E6QUdZo4M6Q" data-load-complete="true" style="max-width: 100%; vertical-align: middle; left: 0px; position: absolute; top: 0px; border-width: 0px; border-style: initial; width: 726px; height: 0px;"></iframe>

Hati dan pikirannya senantiasa risau—memberontak untuk sebuah perubahan sejati. Guru yang terakhir inilah yang pantas mengklaim dirinya sebagai Guru Penggerak.

Kebijakan strategis Merdeka belajar melalui Program Guru Penggerak diharapkan mampu mengguncang minda bawah sadar para Guru Indonesia.

<iframe id="aswift_3" name="aswift_3" sandbox="allow-forms allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-same-origin allow-scripts allow-top-navigation-by-user-activation" width="726" height="0" frameborder="0" src="https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?us_privacy=1---&client=ca-pub-1322653235829720&output=html&h=280&adk=1715372263&adf=2382266057?=t.aa~a.1606935778~i.14~rp.4&w=726&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1625628514#_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=5176261072&psa=1&ad_type=text_image&format=726x280&url=https://www.batamnews.co.id/berita-73973-minda-guru.html&flash=0&fwr=0&pra=3&rh=182&rw=726&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&adsid=ChAI8P6PhwYQ092Ut-zqtPVAEj0AXZO5zrNMiW2GH3rlP_-wlj0BP60alJ_30XMHo5cb-2_Uaek3ml3QixtFRZ5uzfc5hkN9T6DLDu_UQ9TL&uach=WyJXaW5kb3dzIiwiMTAuMCIsIng4NiIsIiIsIjkxLjAuNDQ3Mi4xMTQiLFtdLG51bGwsbnVsbCxudWxsXQ..&tt_state=W3siaXNzdWVyT3JpZ2luIjoiaHR0cHM6Ly9hZHNlcnZpY2UuZ29vZ2xlLmNvbSIsInN0YXRlIjo2fSx7Imlzc3Vlck9yaWdpbiI6Imh0dHBzOi8vYXR0ZXN0YXRpb24uYW5kcm9pZC5jb20iLCJzdGF0ZSI6N31d&dt=1625628513656&bpp=1&bdt=5151&idt=-M&shv=r20210630&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID=a1a061981ff644a5-22547d32f8c500f3:T=1612834306:RT=1612834306:S=ALNI_MaliN5znsT2zYbqk5OMKgGy0iSrYA&prev_fmts=726x435,0x0,726x280&nras=3&correlator=4788131899097&frm=20&pv=1&ga_vid=1276187461.1612834308&ga_sid=1625628513&ga_hid=170199180&ga_fc=0&u_tz=-420&u_his=1&u_java=0&u_h=768&u_w=1366&u_ah=728&u_aw=1366&u_cd=24&u_nplug=3&u_nmime=4&adx=145&ady=1143&biw=1349&bih=625&scr_x=0&scr_y=0&eid=31060956,31060972,42531225,21067496,31061661&oid=3&pvsid=1795846978765687&pem=32&eae=0&fc=384&brdim=0,0,0,0,1366,0,1366,728,1366,625&vis=1&rsz=||s|&abl=NS&fu=128&bc=31&jar=2021-06-11-03&ifi=4&uci=a!4&btvi=3&fsb=1&xpc=H1xoo8NNR1&p=https://www.batamnews.co.id&dtd=930" marginwidth="0" marginheight="0" vspace="0" hspace="0" allowtransparency="true" scrolling="no" allowfullscreen="true" trusttoken="{"type":"send-redemption-record","issuers":["https://adservice.google.com"],"refreshPolicy":"none","signRequestData":"include","includeTimestampHeader":true,"additionalSignedHeaders":["sec-time","Sec-Redemption-Record"],"additionalSigningData":"eyJ1cmwiOiJodHRwczovL3d3dy5iYXRhbW5ld3MuY28uaWQvYmVyaXRhLTczOTczLW1pbmRhLWd1cnUuaHRtbCJ9"}" allow="conversion-measurement" data-google-container-id="a!4" data-google-query-id="CJPjt5GC0PECFRA_vQodi78LVA" data-load-complete="true" style="max-width: 100%; vertical-align: middle; left: 0px; position: absolute; top: 0px; border-width: 0px; border-style: initial; width: 726px; height: 0px;"></iframe>

Minda dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai pusat kesadaran yang membangkitkan pikiran, perasaan, ide dan persepsi, serta menyimpan pengetahuan dan ingatan.

Guncangan itu kelak akan memicu sirkuit will power (Scharmer, 2017)—saklar energi kekuatan dalaman yang seterusnya akan mengaktifkan reaktor transformatif paradigma berfikir Guru.

<iframe id="aswift_4" name="aswift_4" sandbox="allow-forms allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-same-origin allow-scripts allow-top-navigation-by-user-activation" width="726" height="0" frameborder="0" src="https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?us_privacy=1---&client=ca-pub-1322653235829720&output=html&h=280&adk=1715372263&adf=1753502821?=t.aa~a.1606935778~i.18~rp.4&w=726&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1625628514#_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=5176261072&psa=1&ad_type=text_image&format=726x280&url=https://www.batamnews.co.id/berita-73973-minda-guru.html&flash=0&fwr=0&pra=3&rh=182&rw=726&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&adsid=ChAI8P6PhwYQ092Ut-zqtPVAEj0AXZO5zrNMiW2GH3rlP_-wlj0BP60alJ_30XMHo5cb-2_Uaek3ml3QixtFRZ5uzfc5hkN9T6DLDu_UQ9TL&uach=WyJXaW5kb3dzIiwiMTAuMCIsIng4NiIsIiIsIjkxLjAuNDQ3Mi4xMTQiLFtdLG51bGwsbnVsbCxudWxsXQ..&tt_state=W3siaXNzdWVyT3JpZ2luIjoiaHR0cHM6Ly9hZHNlcnZpY2UuZ29vZ2xlLmNvbSIsInN0YXRlIjo2fSx7Imlzc3Vlck9yaWdpbiI6Imh0dHBzOi8vYXR0ZXN0YXRpb24uYW5kcm9pZC5jb20iLCJzdGF0ZSI6N31d&dt=1625628513656&bpp=1&bdt=5151&idt=-M&shv=r20210630&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID=a1a061981ff644a5-22547d32f8c500f3:T=1612834306:RT=1612834306:S=ALNI_MaliN5znsT2zYbqk5OMKgGy0iSrYA&prev_fmts=726x435,0x0,726x280,726x280&nras=4&correlator=4788131899097&frm=20&pv=1&ga_vid=1276187461.1612834308&ga_sid=1625628513&ga_hid=170199180&ga_fc=0&u_tz=-420&u_his=1&u_java=0&u_h=768&u_w=1366&u_ah=728&u_aw=1366&u_cd=24&u_nplug=3&u_nmime=4&adx=145&ady=1583&biw=1349&bih=625&scr_x=0&scr_y=0&eid=31060956,31060972,42531225,21067496,31061661&oid=3&pvsid=1795846978765687&pem=32&eae=0&fc=384&brdim=0,0,0,0,1366,0,1366,728,1366,625&vis=1&rsz=||s|&abl=NS&fu=128&bc=31&jar=2021-06-11-03&ifi=5&uci=a!5&btvi=4&fsb=1&xpc=dlTikM73yb&p=https://www.batamnews.co.id&dtd=936" marginwidth="0" marginheight="0" vspace="0" hspace="0" allowtransparency="true" scrolling="no" allowfullscreen="true" trusttoken="{"type":"send-redemption-record","issuers":["https://adservice.google.com"],"refreshPolicy":"none","signRequestData":"include","includeTimestampHeader":true,"additionalSignedHeaders":["sec-time","Sec-Redemption-Record"],"additionalSigningData":"eyJ1cmwiOiJodHRwczovL3d3dy5iYXRhbW5ld3MuY28uaWQvYmVyaXRhLTczOTczLW1pbmRhLWd1cnUuaHRtbCJ9"}" allow="conversion-measurement" data-google-container-id="a!5" data-google-query-id="CN6HuJGC0PECFQJevQodzLIOjw" data-load-complete="true" style="max-width: 100%; vertical-align: middle; left: 0px; position: absolute; top: 0px; border-width: 0px; border-style: initial; width: 726px; height: 0px;"></iframe>

Tanpa perubahan minda, tidak akan ada perubahan fundamental yang melahirkan inovasi yang disruptif. Thomas Khun menandaskan bahwa revolusi Ilmu Pengetahuan hanya dimungkinkan jika terjadi pergeseran minda (paradigm shift).

<iframe id="aswift_5" name="aswift_5" sandbox="allow-forms allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-same-origin allow-scripts allow-top-navigation-by-user-activation" width="726" height="0" frameborder="0" src="https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?us_privacy=1---&client=ca-pub-1322653235829720&output=html&h=280&adk=1715372263&adf=3774631125?=t.aa~a.1606935778~i.20~rp.4&w=726&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1625628514#_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=5176261072&psa=1&ad_type=text_image&format=726x280&url=https://www.batamnews.co.id/berita-73973-minda-guru.html&flash=0&fwr=0&pra=3&rh=182&rw=726&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&adsid=ChAI8P6PhwYQ092Ut-zqtPVAEj0AXZO5zrNMiW2GH3rlP_-wlj0BP60alJ_30XMHo5cb-2_Uaek3ml3QixtFRZ5uzfc5hkN9T6DLDu_UQ9TL&uach=WyJXaW5kb3dzIiwiMTAuMCIsIng4NiIsIiIsIjkxLjAuNDQ3Mi4xMTQiLFtdLG51bGwsbnVsbCxudWxsXQ..&tt_state=W3siaXNzdWVyT3JpZ2luIjoiaHR0cHM6Ly9hZHNlcnZpY2UuZ29vZ2xlLmNvbSIsInN0YXRlIjo2fSx7Imlzc3Vlck9yaWdpbiI6Imh0dHBzOi8vYXR0ZXN0YXRpb24uYW5kcm9pZC5jb20iLCJzdGF0ZSI6N31d&dt=1625628513656&bpp=1&bdt=5151&idt=-M&shv=r20210630&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID=a1a061981ff644a5-22547d32f8c500f3:T=1612834306:RT=1612834306:S=ALNI_MaliN5znsT2zYbqk5OMKgGy0iSrYA&prev_fmts=726x435,0x0,726x280,726x280,726x280&nras=5&correlator=4788131899097&frm=20&pv=1&ga_vid=1276187461.1612834308&ga_sid=1625628513&ga_hid=170199180&ga_fc=0&u_tz=-420&u_his=1&u_java=0&u_h=768&u_w=1366&u_ah=728&u_aw=1366&u_cd=24&u_nplug=3&u_nmime=4&adx=145&ady=1978&biw=1349&bih=625&scr_x=0&scr_y=0&eid=31060956,31060972,42531225,21067496,31061661&oid=3&pvsid=1795846978765687&pem=32&eae=0&fc=384&brdim=0,0,0,0,1366,0,1366,728,1366,625&vis=1&rsz=||s|&abl=NS&fu=128&bc=31&jar=2021-06-11-03&ifi=6&uci=a!6&btvi=5&fsb=1&xpc=tbTAknfBmH&p=https://www.batamnews.co.id&dtd=942" marginwidth="0" marginheight="0" vspace="0" hspace="0" allowtransparency="true" scrolling="no" allowfullscreen="true" trusttoken="{"type":"send-redemption-record","issuers":["https://adservice.google.com"],"refreshPolicy":"none","signRequestData":"include","includeTimestampHeader":true,"additionalSignedHeaders":["sec-time","Sec-Redemption-Record"],"additionalSigningData":"eyJ1cmwiOiJodHRwczovL3d3dy5iYXRhbW5ld3MuY28uaWQvYmVyaXRhLTczOTczLW1pbmRhLWd1cnUuaHRtbCJ9"}" allow="conversion-measurement" data-google-container-id="a!6" data-google-query-id="CPv3u5GC0PECFdmB6QUd-pUG9g" data-load-complete="true" style="max-width: 100%; vertical-align: middle; left: 0px; position: absolute; top: 0px; border-width: 0px; border-style: initial; width: 726px; height: 0px;"></iframe>

Guru Penggerak harus mau menggusur minda lama dan menggantikannya dengan minda baru. Jikalau tak berdaya menggeser lempeng tektonik minda usang itu, maka dia akan tetap tegak sebagai guru yang melapuk (decay teachers) ditelan masa. Seribu tiga ratus enam puluh tahun lalu (656-661M), Ali bin Abi Thalib-salah satu Sahabat Utama Nabi Muhammad SAW telah mengingatkan kepada dunia, “Didiklah anakmu sesuai dengan Zamannya, Sungguh mereka akan menghadapi masa yang berbeda dari masamu”.

<iframe id="aswift_6" name="aswift_6" sandbox="allow-forms allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-same-origin allow-scripts allow-top-navigation-by-user-activation" width="726" height="0" frameborder="0" src="https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?us_privacy=1---&client=ca-pub-1322653235829720&output=html&h=200&adk=92719441&adf=4242235386?=t.aa~a.1606935778~i.22~rp.4&w=726&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1625628514#_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=5176261072&psa=1&ad_type=text_image&format=726x200&url=https://www.batamnews.co.id/berita-73973-minda-guru.html&flash=0&fwr=0&pra=3&rh=182&rw=726&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&adsid=ChAI8P6PhwYQ092Ut-zqtPVAEj0AXZO5zrNMiW2GH3rlP_-wlj0BP60alJ_30XMHo5cb-2_Uaek3ml3QixtFRZ5uzfc5hkN9T6DLDu_UQ9TL&uach=WyJXaW5kb3dzIiwiMTAuMCIsIng4NiIsIiIsIjkxLjAuNDQ3Mi4xMTQiLFtdLG51bGwsbnVsbCxudWxsXQ..&tt_state=W3siaXNzdWVyT3JpZ2luIjoiaHR0cHM6Ly9hZHNlcnZpY2UuZ29vZ2xlLmNvbSIsInN0YXRlIjo2fSx7Imlzc3Vlck9yaWdpbiI6Imh0dHBzOi8vYXR0ZXN0YXRpb24uYW5kcm9pZC5jb20iLCJzdGF0ZSI6N31d&dt=1625628513656&bpp=1&bdt=5151&idt=1&shv=r20210630&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID=a1a061981ff644a5-22547d32f8c500f3:T=1612834306:RT=1612834306:S=ALNI_MaliN5znsT2zYbqk5OMKgGy0iSrYA&prev_fmts=726x435,0x0,726x280,726x280,726x280,726x280&nras=6&correlator=4788131899097&frm=20&pv=1&ga_vid=1276187461.1612834308&ga_sid=1625628513&ga_hid=170199180&ga_fc=0&u_tz=-420&u_his=1&u_java=0&u_h=768&u_w=1366&u_ah=728&u_aw=1366&u_cd=24&u_nplug=3&u_nmime=4&adx=145&ady=2448&biw=1349&bih=625&scr_x=0&scr_y=0&eid=31060956,31060972,42531225,21067496,31061661&oid=3&pvsid=1795846978765687&pem=32&eae=0&fc=384&brdim=0,0,0,0,1366,0,1366,728,1366,625&vis=1&rsz=||s|&abl=NS&fu=128&bc=31&jar=2021-06-11-03&ifi=7&uci=a!7&btvi=6&fsb=1&xpc=noumhqGBZT&p=https://www.batamnews.co.id&dtd=947" marginwidth="0" marginheight="0" vspace="0" hspace="0" allowtransparency="true" scrolling="no" allowfullscreen="true" trusttoken="{"type":"send-redemption-record","issuers":["https://adservice.google.com"],"refreshPolicy":"none","signRequestData":"include","includeTimestampHeader":true,"additionalSignedHeaders":["sec-time","Sec-Redemption-Record"],"additionalSigningData":"eyJ1cmwiOiJodHRwczovL3d3dy5iYXRhbW5ld3MuY28uaWQvYmVyaXRhLTczOTczLW1pbmRhLWd1cnUuaHRtbCJ9"}" allow="conversion-measurement" data-google-container-id="a!7" data-google-query-id="CJn1vpGC0PECFYMQvQod9ssHhg" data-load-complete="true" style="max-width: 100%; vertical-align: middle; left: 0px; position: absolute; top: 0px; border-width: 0px; border-style: initial; width: 726px; height: 0px;"></iframe>

Sekolah di serata dunia saat ini dinilai telah gagal memberikan pembelajaran (World Bank Report (2018). Disinyalir ada empat punca penyebab kegagalan itu.

Pertama, anak-didik yang tidak memiliki kesiapan untuk belajar. Dimensi ini membutuhkan sosok Guru Penggerak yang memiliki keinsafan untuk terus merevitalisasi fungsinya sebagai motivator, falisitator, dan manager Berkelas.

Kedua, Guru kebanyakan tidak terampil (lack of skills) dan motivasi dalaman untuk menjadi guru yang efektif. Meskipun secara hakiki, tujuan Pendidikan adalah membangun modal insan yang paripurna (learning to be), namun perkara keterampilan guru juga harus diasah lebih tajam (learning to do).

Sigihan McKinsey Intitute (2020) memperlihatkan adanya kesenjangan yang lebar antara keterampilan Guru dan Murid seluruh Dunia.

Perioritas utama penajaman keterampilan Guru pada tahun 2030 harus fokus pada literasi, berfikir kritis, numerasi, kepekaan sosial, komunikasi, kesadaran diri, dan kolaborasi. Sedangkan untuk siswa, harus difokuskan pada keterampilan digital, kreativitas, intra dan interpersonal skills, pemahaman intercultural dan etikal, serta manajemen diri.

Ketiga, input sekolah yang gagal menjangkau ruang kelas atau tidak secara langsung memengaruhi proses belajar mengajar.

Dimensi ini membutuhkan pergeseran minda kepala sekolah dari project-oriented minded ke learning outcome-oriented minded.
Keempat, rendahnya keterampilan dalam manajemen dan tata Kelola (school governance) sehingga tidak secara efektif memengaruhi proses belajar mengajar.

Divergensi fokus sekolah, guru dan keluarga terhadap pembelajaran sesungguhnya dipicu oleh gabungan dua kekuatan kunci, yaitu manajemen teknis dan perkara kekuatan politis pendidikan.

Keberhasilan kebijakan Nadiem Makarim tentang Merdeka Belajar dengan semua derivasi program dan kegiataannya amat sangat ditentukan oleh keberhasilan transformasi Minda Guru.

Terobosan Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) melalui kemasan pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama 9 bulan bagi calon guru penggerak harus dapat meyentuh ke relung hati Guru paling dasar sehingga mencuatkan Open Will, tidak cukup sekedar Open Mind dan Open Heart (Scharmer, 2018).

Tanpa itu, perubahan yang akan dituai hanya bersifat dangkal dan temporer. Ikhtiar itu membutuhkan sebuah keinsyafan Guru dalam memaknai misi mulianya secara hakiki dalam membangun peradaban yang cemerlang. Kalau tak melangkah, pasti kita tak akan pernah sampai di tempat berlabuh.

Wallahualam..

SIAK (Infosiak.com) – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Siak melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), sudah mulai melakukan persiapan dan skenario dalam hal membuka kembali pembelajaran secara tatap muka di sekolah. Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Disdikbud Siak H Lukman M.Pd, Rabu (03/11/2020) pagi, saat dikonfirmasi Infosiak.com.

“Sejauh ini belum ada kebijakan yang kami keluarkan terkait prihal dilaksanakannya kembali pembelajaran secara tatap muka di sekolah. Untuk saat ini kami masih melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap PJJ dan penularan Covid-19 khususnya di Kabupaten Siak,” terang H Lukman.

Meski demikian, lanjut H Lukman, persiapan skenario sudah dirancang untuk memulai pembelajaran tatap muka di sekolah, dimana untuk memulai dibukanya kembali pembelajaran secara tatap muka tersebut, Disdikbud Siak tetap meminta persetujuan dan arahan dari Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 serta Bupati terlebih dahulu.

“Jika memungkinkan kami akan ajukan skenario pembelajaran tatap muka secara terbatas kepada Bupati selaku bagian dari Tim Satuan Tugas Covid-19 untuk semester genap TP 2020/2021 sekira bulan Januari 2021 mendatang,” tutupnya.

Komentar (0)


Silahkan Login Untuk Mengirimkan Komentar