//pc
//hp
Inovasi PJJ, Disdikbud Siak kembangkan portal pembelajaran bagi siswa dan guru
Disdikbud Kab. Siak - 25 September 2020, Pukul 19:28 WIB
SIAK, (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak meluncurkan Portal belajar bernama "Siak Bedelau"yang merupakan penerjemahan konsep "blended learning system" sehingga bisa menjadi sumber belajar bagi siswa dan tenaga pendidikan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Siak, Arfan Usman yang mewakili Bupati Afedri, Kamis secara langsung meresmikan portal yang sudah bisa dimanfaatkan para pelaku pendidikan di Kabupaten Siak. Ini jugasebagai bagian dari Program Bupati Alfedri "smart city" secara bertahap terus diwujudkan di Kabupaten Siak.

"Sebagaimana kita maklumi bersama, tidak mungkin saat ini kita menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Tentulah hal ini tidak mengurangi semangat para insan pendidik di kabupaten yang kita cintai ini. Atas dasar personal ini muncul ide dari kepala dinas pendidikan untuk membuat portal pendidikan yang sejalan dengan konsep 'smart city'," ujarnya.

Kegiatan peluncuran Siak Bedelau ini juga mendapatkan perhatian dari Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Mulyatsyah. Dalam sambutannya dia menjelaskan pentingnya gotong royong dalam mencari solusi pembelajaran.

"Dalam situasi memprihatinkan saat ini, penting bagi kita untuk bergotong royong mencari solusi dalam rangka memenuhi hak-hak belajar anak. Portal pembelajaran ini adalah solusi dalam menghadapi situasi ini. Kabupaten Siak dalam hal ini jauh maju ke depan,” tuturnya melalui zoom.

Kepala DisdikbudSiak, Lukman, menyampaikan pentingnya portal yang bisa menjadi sumber belajar baik untuk siswa maupun para pelaku pendidikan.Portal Siak Bedelau lahir karena tuntutan perkembangan teknologi yang mengharuskan kita untuk terus berinovasi.

"Termasuk dalam persoalan pendidikan. Kehadiran Siak Bedelau diharapkan menjadi sumber belajar bagi siswa maupun guru," ungkapnya.

Koordinator Tanoto Foundation Provinsi Riau, Dendi Satria Buana menyatakan bahwa Kabupaten Siak merupakan yang terdepan dalam inovasi pendidikan dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Provinsi Riau. Pihaknya merasakan suatu kebanggaan bisa bekerja sama dengan Kabupaten Siak dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.

Selama diberlakukan PJJ menurutnya Kabupaten Siak masih terdepan dalam urusan inovasi di sektor pendidikan. Kerja sama dengan Kabupaten Siak tidak hanya di level memberikan contoh praktik baik semata, tapi juga sudah pada keberlanjutan peningkatan kualitas pendidikan oleh mitra.

"Pendekatan yang kami lakukan berlanjut ke bantuan teknis untuk menyebarluaskan praktik baik," tuturnya
Pewarta : Bayu Agustari Adha
Editor: Riski Maruto
COPYRIGHT © ANTARA 2020

Baca juga :

RIAUONE.COM,SIAK- Berdasarkan data E-PPBGM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) Angka balita stunting di Kabupaten Siak tahun 2019 sebanyak 13,72 persen dari seluruh jumlah balita di Kabupaten Siak. Sedangkan di tahun 2020 mengalami penurunan sekitar 1,02 persen, yaitu sebanyak 12,70 persen balita stunting dari seluruh jumlah balita di Kabupaten Siak.

Upaya penurunan angka stunting di tahun 2021 Pemkab Siak telah menetapkan sebanyak 15 Kampung dan Kelurahan  di tujuh kecamatan sebagai lokasi fokus intervensi penurunan stunting terintegrasi. Yakni tersebar dikecamatan Kandis, Koto Gasib, Lubuk Dalam, Tualang, Siak, Sabak Auh dan Pusako.

Sementara untuk di tahun 2022 ditetapkan sebanyak 28 Kampung dan Kelurahan  yang tersebar di delapan kecamatan, yakni Kecamatan Kandis, Siak, Koto Gasib, Lubuk Dalam, Sungai Apit, Tualang, Mempura dan Pusako.

Sebagai mitra Pemerintah, Tim Penggerak PKK terlibat dalam penanganan kasus stunting. Bekerjasama dengan lintas sektor dan bersama-sama masyarakat dalam mencegah terjadinya stunting.

Hal itu disampaikan Rasidah Abdulgani di acara Pencanangan TP PKK Kabupaten Siak Dalam Menurunkan Angka Stunting, Bekerjasama dengan BOB PT Bumi Siak Pusako Pertamina Hulu dan Pemerintah Kabupaten Siak di kampung lokasi fokus stunting, Selasa (6/7/2021), di Kampung Benayah.

Tidak itu saja lanjut dia, melalui Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Siak yang dipimpinnya,  juga gencar melakukan sosialisasi pencegahan stunting.  

"Penanganan stunting di Kabupaten Siak bukan hanya ditangani Dinas Kesehatan saja namun melibatkan seluruh level pemerintahan dan organisasi kemasyarakatan sampai tingkat Kampung," jelas Rasidah.

Selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Siak, dirinya mengajak semua kader PKK untuk ikut terlibat secara aktif dan sistematis dalam pencegahan dan penanggulangan stunting. Ini diharapkan bisa menekan prevalensi stunting yang ada di Kabupaten Siak.

"Setiap kesempatan, kami selalu mengajak seluruh kader PKK untuk terlibat aktif dalam pencegahan dan penanggulangan stunting, karena ini menyangkut mutu dan kualitas anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa," imbuhnya.

Keterlibatan TP PKK Kabupaten Siak  dalam upaya pencegahan stunting di kabupaten Siak berdasarkan Surat Keputusan Bupati Siak Nomor 287 Tahun 2021 tentang Konvergensi Pencegahan dan Penurunan Stunting.

Kegiatan Pencanangan TP PKK Kabupaten Siak tersebut mengangkat tema Ayo Tingkatkan Peran Serta PKK Dalam Pencegahan dan Penurunan Stunting Menuju Keluarga Sejahtera.

Pada acara itu diserahkan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), sebanyak 60 paket untuk Balita dan Batita dan 14 paket untuk ibu-ibu hamil di posyandu Melati, kampung Benayah kecamatan Pusako.

Turut hadir perwakilan managemen BOB PT BSP Pertamina Hulu Rio Sandi, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Siak Ananda Laila Putri dan sejumlah pengurus PKK, Camat Pusako Harland WM, Penghulu Benayah, Ketua PKK Kampung Benayah dan Kader Posyandu.

Laporan: Masroni

Pandemi covid-19 mengharuskan pengawas sekolah melaksanakan tugas supervisi dilakukan secara jarak jauh. Pengawas sekolah harus mengubah strategi dalam melakukan supervisi akademik.

Hal ini perlu dilakukan karena pembelajaran yang dilakukan guru dilakukan secara daring (dalam jaringan), luring (luar jaringan) ataupun kombinasi antara keduanya yaitu blended (campuran).

Pengawas dituntut untuk mampu mendesain pada situasi non tatap muka. Hal ini dilakukan agar kesinambungan kontrol mutu sekolah terus bergulir, tak ada alasan untuk tidak melakukan supervisi.

Di Kabupaten Siak pembelajaran jarak jauh menggunakan berbagai cara seperti memanfaatkan daring yaitu Google Classroom, Zoom, WhatsApp Group (WAG), dan lainnya.

Selain daring, sekolah di Kabupaten Siak juga menggunakan luring untuk peserta didik yang tidak memungkinkan belajar secara online. Misalnya dengan mengunjungi peserta didik di rumah atau dengan membuat posko pengumpulan tugas.

Dalam implementasinya proses pembelajaran di Kabupaten Siak menggunakan channel YouTube DSB (Disdikbud Siak Bedelau). YouTube DSB dikembangkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak bekerja sama dengan Tanoto Foundation.

Guru yang mengajar di channel YouTube DSB merupakan utusan dari setiap kecamatan untuk semua mata pelajaran. Semua tugas guru dan proses pembelajaran kemudian dimuat di portal Siak Bedelau.

Supervisi di Era Pandemi
Proses supervisi yang dilakukan pengawas harus menyesuaikan dengan pola pembelajaran jarak jauh. Model supervisi harus adaptif terhadap perubahan yang terjadi dalam pembelajaran seperti pola dan pendekatan, strategi dan metode, alat atau perangkat yang digunakan, pengelolaan lingkungan belajar dan penilaian yang dilakukan. Hal utama yang berubah dalam supervisi akademik dilaksanakan dengan jarak jauh.

Cara yang dilakukan Kabupaten Siak dalam supervisi akademik oleh pengawas adalah sebagai berikut:

1. Diskusi
Dalam pembelajaran daring, sehari sebelum mengajar di channel YouTube DSB, pengawas membimbing guru melalui kegiatan simulasi yang dilaksanakan dua   kali pertemuan. Pertemuan pertama menggunakan aplikasi zoom yang dilaksanakan pukul 13.30 – 17.00 WIB dan simulasi yang kedua dengan menggunakan stream yard yang dilaksanakan pada malam hari pukul 20.00 wib – 22.30 WIB.

Simulasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa guru mempunyai rencana yang matang dalam membuat perencanaan pembelajaran dan media lain yang diperlukan. Sebelum kegiatan simulasi pengawas memeriksa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan bahan ajar yang dibuat oleh guru mata pelajaran.

Setelah simulasi pengawas memberikan bimbingan serta masukan terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan dan perangkat yang sudah dibuat oleh guru, terakhir pengawas melaksanakan refleksi.

2. Umpan balik
Pengawas mendampingi guru dalam proses pembelajaran daring melalui channel YouTube DSB selama satu jam (60 menit), yang dipandu oleh host dan moderator. Setelah guru menyampaikan materi pembelajaran, maka pengawas memberikan motivasi terkait materi yang disampaikan pada hari tersebut.

Kemudian pengawas memberikan masukan dan umpan balik setelah live streaming berakhir. Selain dari itu pengawas juga berdiskusi secara mendalam dengan guru.

Pengawas tidak hanya melakukan supervisi akademik kepada guru tetapi juga melaksanakan supervisi manajerial kepada kepala sekolah.

Tantangan Supervisi Online
Dalam melaksanakan tugas supervisi akademik dan supervisi manajerial, tentu saja pengawas menghadapi beberapa tantangan. Ini tantangannya:

1. Jaringan
Kondisi geografis di Kabupaten Siak letaknya cukup berjauhan terutama di daerah pelosok dengan teknologi dan jaringan yang terbatas, kadang-kadang terputus karena jaringan lemah dan listrik mati.

2. Paket internet
Pengawas membutuhkan paket internet yang cukup banyak untuk melaksanakan tugasnya tetapi tidak mendapat bantuan dari pemerintah.

 3. Motivasi
Pengawas harus sabar menghadapi guru dan kepala sekolah yang memiliki motivasi rendah dan kurang bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

Pengawas dalam melaksanakan supervisi akademik dan supervisi manajerial secara daring mempunyai kelebihan dan kekurangan yang dirasakan oleh guru dan kepala sekolah.

Kelebihannya yaitu:
Dapat dilakukan dimana saja tanpa harus terbatas ruangan dan meski terpisah jarak jauh
Dapat mencegah penularan wabah saat pandemi
Mempererat rasa kekeluargaan

Sedangkan kekurangannya adalah:
Memerlukan koneksi internet sehingga membutuhkan biaya tambahan.
Tidak dapat menggantikan interaksi langsung dengan guru dan kepala sekolah
Hanya saja keberhasilan tugas seorang pengawas akan tercapai jika ada kerja sama yang baik antara pengawas dengan guru dan kepala sekolah. Bukan karena terpaksa akan tetapi atas kesadaran sendiri dan bekerja dengan hati.

Siak, 21 April 2022 --- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak melalui Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (PGTK) memberikan penguatan kepada guru pengajar praktik dan calon guru penggerak yang telah lulus pada seleksi tahap 2 Program Guru Penggerak yang dilakukan langsung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.


Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila


Guru penggerak berperan Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya, Menjadi Pengajar Praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah, Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah, Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah

Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, H. Mahadar, S.Pd., MM memberikan penguatan dan harapannya kepada seluruh guru pengajar praktik dan calon guru penggerak yang hadir untuk memacu semangat perubahan pendidikan dan menularkannya kepada rekan-rekan yang ada di sekolah sehingga transformasi pendidikan di Kabupaten Siak segera bisa terwujud.  


Didampingi oleh Kepala Bidang PGTK, H. Novendri dan Kasi GTK, Kadri seluruh guru pengajar praktik dan calon guru penggerak diberikan arahan dan motivasi sehingga nanti akan semakin sukses dalam menjalankan setiap tahapan program guru penggerak. Alhamdulillah pada program guru penggerak angkatan perdana bagi Kabupaten Siak atau tepatnya pada angkatan 5 secara nasional, Kabupaten Siak berhasil mendapatkan 10 orang guru pengajar praktik dan 50 orang calon guru penggerak dengan rincian 1 orang dari tingkat PAUD, 2 orang dari tingkat TK, 10 orang dari tingkat SD, 21 orang dari tingkat SMP, 12 orang dari tingkat SMA, dan 4 orang dari tingkat SMK.   


Seluruh guru pengajar praktik dan calon guru penggerak melakukan silaturahmi dan diskusi bersama bertempat di Aula lantai 2 Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak. Diskusi tersebut membahas persiapan yang akan dilakukan menjelang pelatihan perdana yang dimulai pada tanggal 18 Mei 2022 nanti. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak mengharapkan agar semakin banyak guru-guru yang bisa ikut dan lulus menjadi pengajar praktik dan guru penggerak sehingga ekosistem pendidikan di Kabupaten Siak akan semakin baik. (RH)

Komentar (0)


Silahkan Login Untuk Mengirimkan Komentar