//pc
//hp
Budaya Mutu
Disdikbud Kab. Siak - 07 Juli 2021, Pukul 10:30 WIB

By:  L.NFirdaus

Setiap kali kita menilai sesuatu barang atau pun jasa dalam ruang dan waktu pelayanan publik, sebetulnya saat itu kita dapat langsung menilai secara persepsional tentang budaya mutu orang atau pun perusahaan yang menyediakan barang dan jasa itu.

Ingat Nestle? Nama salah satu perusahaan  Swiss (Switzerland) pengolah susu dengan mutu terbaik di dunia. Mulai generasi 1.0 hingga 4,0 atau mungkin kelak sampai hilang generasi,  Nestle tetap atau akan menjadi pujaan hati orang-- sampai ke ceruk-ceruk Kebun Getah dan Kelapa Sawit; tak perduli ada signal internet atau kah tidak. 

Pernah dengar atau baca tentang Bushido? Etos kerja Jepun yang menjadi jiwa dan akidah para Samurai dalam melayani publik. Mendengar atau membaca kata Samurai, minda kita langsung tertuju kepada jalan pedang yang suka membuat kepala orang terpelanting ke tanah. Padahal kata “Samurai” itu artinya “melayani” atau hasrat menolong orang lain.

Para  Samurai Pengasih (Compassionate  Samurai@Brian Klemmer) memiliki nilai-nilai kuat, yang dapat mewujudkan apa pun, sekaligus mengabdikan hidupnya untuk melayani. Dia adalah sosok individu yang tegas, efektif, sekaligus terhormat dan baik budi. 

Sebetulnya, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal kecerdasan dalam melayani public. Swiss tak punya perkebunan coklat, apatah lagi Kelapa Sawit. Tapi Swiss dikenal sebagai negara pembuat Coklat terbaik di dunia. Negara Swiss sangat kecil, hanya 11?ratannya yang bisa ditanami. 

Jepun? Daratannya 80?rupa pegunungan.   Pun tak cukup untuk meningkatkan pertanian & peternakan. Tapi Jepun macam “industri terapung” (floating industry) yang gigantis. Dia impor bahan baku dari semua negara di dunia. Setelah jadi  barang bernilai tambah tinggi,  dia humban balik (ekspor) ke negara tempat dia membeli bahan baku yang jauh lebih murah tadi. 

Jadi, Budaya Mutu itu sesungguhnya  suatu sistem nilai dari individu atau pun sebuah organisasi/perusahaan yang menghasilkan keadaan lingkungan yang kondusif dalam pembentukan perbaikan yang berkelanjutan dalam segi mutu. Orang merasa betah dan nyaman bekerja melayani orang dengan Sepenuh Hati. Bukan sebaliknya, orang gelisah dan tak betah dan menggerutu sambil mempergakan akidah pelayanan Setengah Hati. 

Budaya Mutu terdiri dari nilai-nilai, tradisi, prosedur, dan harapan yang mengedepankan mutu. Sebetulnya dalam hal kecerdasan melayani orang,  Swiss, Jepang, dan Indonesia sama. Cuma bedanya ada pada sikap/perilaku masyarakatnya, yang telah dibentuk sepanjang tahun melalui kebudayaan dan pendidikan.

Budaya Mutu Bedelau (excellence, winner), dengan sepenuh hati respek terhadap perkara: 1) etika sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari, 2) Jujur dan berintegritas, 3)bertanggung jawab, 4) hormat pada aturan & hukum masyarakat, 5) hormat pada hak orang/warga lain, 6) cinta pada pekerjaan, 7) berusaha keras untuk menabung & investasi, 8) mau bekerja keras, dan 9) Tepat waktu. 

Budaya Mutu Belangau (Worse, loser),  tetap berkepala batu dengan minda karatan dibelenggu oleh rutinitas zona kematian. Inilah golongan pekerja beracun (toxique employee) sering menyebabkan Pimpinan Perusahaan/Organisasi mengalami pecah pembuluh darah otak alias Stroke.  

Insyaf lah…..

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

 L.NFirdausAnggota Komite Penjamin Mutu  BPSDM Provinsi Riau, Direktur Eksekutif  Center for Teacher Mind Transformation  (CTMT) FKIP Universitas Riau

Baca juga :

Pekanbaru – Tim Service Provider Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Riau (UNRI) menerima kunjungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, akhir pekan lalu. Pada pertemuan itu, Dekan FKIP UNRI Prof Dr Mahdum MPd menerima secara langsung kunjungan tersebut.

“Kami menyambut baik rencana Tim Service Provider dan Dinas Pendidikan Kabupaten Siak untuk menindaklanjuti hasil pertemuan ini ke dalam bentuk kerja sama program.  Apalagi saat ini FKIP UNRI juga sedang menggarap “Kampung Literasi” yang lokasinya berada di Kabupaten Siak, tepatnya di Maredan Barat Kecamatan Tualang,” Hal ini diterangkan Mahdum kepada redaksi unrinews, Jumat (23/10/2020).

Lebih lanjut, Guru Besar UNRI pada FKIP ini, menyampaikan Program “Kampung Literasi” merupakan satu di antara berbagai bentuk pengabdian FKIP UNRI dan implementasi “Budaya Baca” di masyarakat. “Selain itu, ada beberapa program lain seperti “Literasi Digital dan “pembelajaran aktif MIKiR” yang akan dilaksanakan di lokasi tersebut, sehingga Tim Service Provider dapat berkolaborasi juga nantinya di berbagai program yang kami rencanakan tersebut. Karena FKIP berprinsip, sekecil apapun usaha kita untuk memajukan pendidikan, tentu akan berdampak dan akan dinikmati generasi penerus kita.”

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, Fakhrurrozi pada saat pertemuan lalu, mengatakan sangat mengapresiasi program yang ditawarkan Tim Service Provider UNRI. Terutama berkaitan dengan penguatan Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) serta optimalisasi persiapan Tim Kompetisi Sains Nasional (KSN).

“Jelas sekali program yang ditawarkan Tim Service Provider FKIP UNRI sangat menjawab kebutuhan kami di lapangan. Saya kira melalui kerja sama akan memberikan warna yang berbeda dari program-program yang sudah kami lakukan selama ini. Apalagi Tim Service Provider FKIP didukung penuh PGRI Provinsi dan Tanoto Foundation, ini menambah keyakinan kami,” tuturnya.

Dia juga menyatakan akan segera melaporkan hasil pertemuan dengan UNRI ke Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Siak. “Saya akan laporkan segera kepada Kepala Dinas untuk selanjutnya dicari momen yang tepat agar Tim Service Provider bisa langsung presentasi program di hadapan tim kami di Siak. Mudah-mudahan ada peluang baik,” ungkapnya.

Dr Elfis Suanto MSi, ketua Tim Service Provider yang ikut pada pertemuan itu, menyampaikan Tim Service Provider memiliki beberapa bidang program, di antaranya bidang pembelajaran, blended learning, PTK, literasi, KSN tingkat sekolah menengah dan sekolah dasar.

“Apa yang disampaikan Pak Kabid tadi, bisa kami wadahi melalui bidang-bidang program, misalnya untuk penguatan KKG & MGMP nanti akan ditangani bidang pembelajaran. Kami juga memiliki program KKG PINTAR (Planning, Implementation, Nexus Technology, Assessment, dan Reflection–red) yang sangat komprehensif, sehingga KKG atau MGMP menjadi lebih useful. Ini merupakan refreshment dan adding capacity buat insan pendidik kita,” terangnya. (mukmin. rls. foto: istimewa)tion) yang sangat komprehensif, sehingga KKG atau MGMP menjadi lebih useful. Ini merupakan refreshment dan adding capacity buat insan pendidik kita,” pungkasnya dalam pertemuan tersebut.

Oleh: L.N. Firdaus

Pensyarah di FKIP Universitas Riau

 

Ramai Guru sudah bergerak (move) tapi sejatinya belum berubah (change). Macam Ikan Kembung juga. Dia hanyut mengikuti aliran massa air kemana mengalir dari hulu ke hilir. Dimana tersangkut, di situ dia terhenti.

Hanya sedikit jumlah Guru macam Ikan Salmon yang sengaja bergerak menyongsong arus perubahan. Guru yang demikian itu tidak pernah terhenti bahkan tidak takut diberhentikan.

<iframe id="aswift_2" name="aswift_2" sandbox="allow-forms allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-same-origin allow-scripts allow-top-navigation-by-user-activation" width="726" height="0" frameborder="0" src="https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?us_privacy=1---&client=ca-pub-1322653235829720&output=html&h=280&adk=1715372263&adf=1437182526?=t.aa~a.1606935778~i.10~rp.4&w=726&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1625628514#_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=5176261072&psa=1&ad_type=text_image&format=726x280&url=https://www.batamnews.co.id/berita-73973-minda-guru.html&flash=0&fwr=0&pra=3&rh=182&rw=726&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&adsid=ChAI8P6PhwYQ092Ut-zqtPVAEj0AXZO5zrNMiW2GH3rlP_-wlj0BP60alJ_30XMHo5cb-2_Uaek3ml3QixtFRZ5uzfc5hkN9T6DLDu_UQ9TL&uach=WyJXaW5kb3dzIiwiMTAuMCIsIng4NiIsIiIsIjkxLjAuNDQ3Mi4xMTQiLFtdLG51bGwsbnVsbCxudWxsXQ..&tt_state=W3siaXNzdWVyT3JpZ2luIjoiaHR0cHM6Ly9hZHNlcnZpY2UuZ29vZ2xlLmNvbSIsInN0YXRlIjo2fSx7Imlzc3Vlck9yaWdpbiI6Imh0dHBzOi8vYXR0ZXN0YXRpb24uYW5kcm9pZC5jb20iLCJzdGF0ZSI6N31d&dt=1625628513656&bpp=3&bdt=5151&idt=-M&shv=r20210630&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID=a1a061981ff644a5-22547d32f8c500f3:T=1612834306:RT=1612834306:S=ALNI_MaliN5znsT2zYbqk5OMKgGy0iSrYA&prev_fmts=726x435,0x0&nras=2&correlator=4788131899097&frm=20&pv=1&ga_vid=1276187461.1612834308&ga_sid=1625628513&ga_hid=170199180&ga_fc=0&u_tz=-420&u_his=1&u_java=0&u_h=768&u_w=1366&u_ah=728&u_aw=1366&u_cd=24&u_nplug=3&u_nmime=4&adx=145&ady=703&biw=1349&bih=625&scr_x=0&scr_y=0&eid=31060956,31060972,42531225,21067496,31061661&oid=3&pvsid=1795846978765687&pem=32&eae=0&fc=384&brdim=0,0,0,0,1366,0,1366,728,1366,625&vis=1&rsz=||s|&abl=NS&fu=128&bc=31&jar=2021-06-11-03&ifi=3&uci=a!3&btvi=2&fsb=1&xpc=z23s289X4x&p=https://www.batamnews.co.id&dtd=924" marginwidth="0" marginheight="0" vspace="0" hspace="0" allowtransparency="true" scrolling="no" allowfullscreen="true" trusttoken="{"type":"send-redemption-record","issuers":["https://adservice.google.com"],"refreshPolicy":"none","signRequestData":"include","includeTimestampHeader":true,"additionalSignedHeaders":["sec-time","Sec-Redemption-Record"],"additionalSigningData":"eyJ1cmwiOiJodHRwczovL3d3dy5iYXRhbW5ld3MuY28uaWQvYmVyaXRhLTczOTczLW1pbmRhLWd1cnUuaHRtbCJ9"}" allow="conversion-measurement" data-google-container-id="a!3" data-google-query-id="CIzftJGC0PECFT6E6QUdZo4M6Q" data-load-complete="true" style="max-width: 100%; vertical-align: middle; left: 0px; position: absolute; top: 0px; border-width: 0px; border-style: initial; width: 726px; height: 0px;"></iframe>

Hati dan pikirannya senantiasa risau—memberontak untuk sebuah perubahan sejati. Guru yang terakhir inilah yang pantas mengklaim dirinya sebagai Guru Penggerak.

Kebijakan strategis Merdeka belajar melalui Program Guru Penggerak diharapkan mampu mengguncang minda bawah sadar para Guru Indonesia.

<iframe id="aswift_3" name="aswift_3" sandbox="allow-forms allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-same-origin allow-scripts allow-top-navigation-by-user-activation" width="726" height="0" frameborder="0" src="https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?us_privacy=1---&client=ca-pub-1322653235829720&output=html&h=280&adk=1715372263&adf=2382266057?=t.aa~a.1606935778~i.14~rp.4&w=726&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1625628514#_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=5176261072&psa=1&ad_type=text_image&format=726x280&url=https://www.batamnews.co.id/berita-73973-minda-guru.html&flash=0&fwr=0&pra=3&rh=182&rw=726&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&adsid=ChAI8P6PhwYQ092Ut-zqtPVAEj0AXZO5zrNMiW2GH3rlP_-wlj0BP60alJ_30XMHo5cb-2_Uaek3ml3QixtFRZ5uzfc5hkN9T6DLDu_UQ9TL&uach=WyJXaW5kb3dzIiwiMTAuMCIsIng4NiIsIiIsIjkxLjAuNDQ3Mi4xMTQiLFtdLG51bGwsbnVsbCxudWxsXQ..&tt_state=W3siaXNzdWVyT3JpZ2luIjoiaHR0cHM6Ly9hZHNlcnZpY2UuZ29vZ2xlLmNvbSIsInN0YXRlIjo2fSx7Imlzc3Vlck9yaWdpbiI6Imh0dHBzOi8vYXR0ZXN0YXRpb24uYW5kcm9pZC5jb20iLCJzdGF0ZSI6N31d&dt=1625628513656&bpp=1&bdt=5151&idt=-M&shv=r20210630&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID=a1a061981ff644a5-22547d32f8c500f3:T=1612834306:RT=1612834306:S=ALNI_MaliN5znsT2zYbqk5OMKgGy0iSrYA&prev_fmts=726x435,0x0,726x280&nras=3&correlator=4788131899097&frm=20&pv=1&ga_vid=1276187461.1612834308&ga_sid=1625628513&ga_hid=170199180&ga_fc=0&u_tz=-420&u_his=1&u_java=0&u_h=768&u_w=1366&u_ah=728&u_aw=1366&u_cd=24&u_nplug=3&u_nmime=4&adx=145&ady=1143&biw=1349&bih=625&scr_x=0&scr_y=0&eid=31060956,31060972,42531225,21067496,31061661&oid=3&pvsid=1795846978765687&pem=32&eae=0&fc=384&brdim=0,0,0,0,1366,0,1366,728,1366,625&vis=1&rsz=||s|&abl=NS&fu=128&bc=31&jar=2021-06-11-03&ifi=4&uci=a!4&btvi=3&fsb=1&xpc=H1xoo8NNR1&p=https://www.batamnews.co.id&dtd=930" marginwidth="0" marginheight="0" vspace="0" hspace="0" allowtransparency="true" scrolling="no" allowfullscreen="true" trusttoken="{"type":"send-redemption-record","issuers":["https://adservice.google.com"],"refreshPolicy":"none","signRequestData":"include","includeTimestampHeader":true,"additionalSignedHeaders":["sec-time","Sec-Redemption-Record"],"additionalSigningData":"eyJ1cmwiOiJodHRwczovL3d3dy5iYXRhbW5ld3MuY28uaWQvYmVyaXRhLTczOTczLW1pbmRhLWd1cnUuaHRtbCJ9"}" allow="conversion-measurement" data-google-container-id="a!4" data-google-query-id="CJPjt5GC0PECFRA_vQodi78LVA" data-load-complete="true" style="max-width: 100%; vertical-align: middle; left: 0px; position: absolute; top: 0px; border-width: 0px; border-style: initial; width: 726px; height: 0px;"></iframe>

Minda dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai pusat kesadaran yang membangkitkan pikiran, perasaan, ide dan persepsi, serta menyimpan pengetahuan dan ingatan.

Guncangan itu kelak akan memicu sirkuit will power (Scharmer, 2017)—saklar energi kekuatan dalaman yang seterusnya akan mengaktifkan reaktor transformatif paradigma berfikir Guru.

<iframe id="aswift_4" name="aswift_4" sandbox="allow-forms allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-same-origin allow-scripts allow-top-navigation-by-user-activation" width="726" height="0" frameborder="0" src="https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?us_privacy=1---&client=ca-pub-1322653235829720&output=html&h=280&adk=1715372263&adf=1753502821?=t.aa~a.1606935778~i.18~rp.4&w=726&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1625628514#_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=5176261072&psa=1&ad_type=text_image&format=726x280&url=https://www.batamnews.co.id/berita-73973-minda-guru.html&flash=0&fwr=0&pra=3&rh=182&rw=726&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&adsid=ChAI8P6PhwYQ092Ut-zqtPVAEj0AXZO5zrNMiW2GH3rlP_-wlj0BP60alJ_30XMHo5cb-2_Uaek3ml3QixtFRZ5uzfc5hkN9T6DLDu_UQ9TL&uach=WyJXaW5kb3dzIiwiMTAuMCIsIng4NiIsIiIsIjkxLjAuNDQ3Mi4xMTQiLFtdLG51bGwsbnVsbCxudWxsXQ..&tt_state=W3siaXNzdWVyT3JpZ2luIjoiaHR0cHM6Ly9hZHNlcnZpY2UuZ29vZ2xlLmNvbSIsInN0YXRlIjo2fSx7Imlzc3Vlck9yaWdpbiI6Imh0dHBzOi8vYXR0ZXN0YXRpb24uYW5kcm9pZC5jb20iLCJzdGF0ZSI6N31d&dt=1625628513656&bpp=1&bdt=5151&idt=-M&shv=r20210630&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID=a1a061981ff644a5-22547d32f8c500f3:T=1612834306:RT=1612834306:S=ALNI_MaliN5znsT2zYbqk5OMKgGy0iSrYA&prev_fmts=726x435,0x0,726x280,726x280&nras=4&correlator=4788131899097&frm=20&pv=1&ga_vid=1276187461.1612834308&ga_sid=1625628513&ga_hid=170199180&ga_fc=0&u_tz=-420&u_his=1&u_java=0&u_h=768&u_w=1366&u_ah=728&u_aw=1366&u_cd=24&u_nplug=3&u_nmime=4&adx=145&ady=1583&biw=1349&bih=625&scr_x=0&scr_y=0&eid=31060956,31060972,42531225,21067496,31061661&oid=3&pvsid=1795846978765687&pem=32&eae=0&fc=384&brdim=0,0,0,0,1366,0,1366,728,1366,625&vis=1&rsz=||s|&abl=NS&fu=128&bc=31&jar=2021-06-11-03&ifi=5&uci=a!5&btvi=4&fsb=1&xpc=dlTikM73yb&p=https://www.batamnews.co.id&dtd=936" marginwidth="0" marginheight="0" vspace="0" hspace="0" allowtransparency="true" scrolling="no" allowfullscreen="true" trusttoken="{"type":"send-redemption-record","issuers":["https://adservice.google.com"],"refreshPolicy":"none","signRequestData":"include","includeTimestampHeader":true,"additionalSignedHeaders":["sec-time","Sec-Redemption-Record"],"additionalSigningData":"eyJ1cmwiOiJodHRwczovL3d3dy5iYXRhbW5ld3MuY28uaWQvYmVyaXRhLTczOTczLW1pbmRhLWd1cnUuaHRtbCJ9"}" allow="conversion-measurement" data-google-container-id="a!5" data-google-query-id="CN6HuJGC0PECFQJevQodzLIOjw" data-load-complete="true" style="max-width: 100%; vertical-align: middle; left: 0px; position: absolute; top: 0px; border-width: 0px; border-style: initial; width: 726px; height: 0px;"></iframe>

Tanpa perubahan minda, tidak akan ada perubahan fundamental yang melahirkan inovasi yang disruptif. Thomas Khun menandaskan bahwa revolusi Ilmu Pengetahuan hanya dimungkinkan jika terjadi pergeseran minda (paradigm shift).

<iframe id="aswift_5" name="aswift_5" sandbox="allow-forms allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-same-origin allow-scripts allow-top-navigation-by-user-activation" width="726" height="0" frameborder="0" src="https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?us_privacy=1---&client=ca-pub-1322653235829720&output=html&h=280&adk=1715372263&adf=3774631125?=t.aa~a.1606935778~i.20~rp.4&w=726&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1625628514#_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=5176261072&psa=1&ad_type=text_image&format=726x280&url=https://www.batamnews.co.id/berita-73973-minda-guru.html&flash=0&fwr=0&pra=3&rh=182&rw=726&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&adsid=ChAI8P6PhwYQ092Ut-zqtPVAEj0AXZO5zrNMiW2GH3rlP_-wlj0BP60alJ_30XMHo5cb-2_Uaek3ml3QixtFRZ5uzfc5hkN9T6DLDu_UQ9TL&uach=WyJXaW5kb3dzIiwiMTAuMCIsIng4NiIsIiIsIjkxLjAuNDQ3Mi4xMTQiLFtdLG51bGwsbnVsbCxudWxsXQ..&tt_state=W3siaXNzdWVyT3JpZ2luIjoiaHR0cHM6Ly9hZHNlcnZpY2UuZ29vZ2xlLmNvbSIsInN0YXRlIjo2fSx7Imlzc3Vlck9yaWdpbiI6Imh0dHBzOi8vYXR0ZXN0YXRpb24uYW5kcm9pZC5jb20iLCJzdGF0ZSI6N31d&dt=1625628513656&bpp=1&bdt=5151&idt=-M&shv=r20210630&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID=a1a061981ff644a5-22547d32f8c500f3:T=1612834306:RT=1612834306:S=ALNI_MaliN5znsT2zYbqk5OMKgGy0iSrYA&prev_fmts=726x435,0x0,726x280,726x280,726x280&nras=5&correlator=4788131899097&frm=20&pv=1&ga_vid=1276187461.1612834308&ga_sid=1625628513&ga_hid=170199180&ga_fc=0&u_tz=-420&u_his=1&u_java=0&u_h=768&u_w=1366&u_ah=728&u_aw=1366&u_cd=24&u_nplug=3&u_nmime=4&adx=145&ady=1978&biw=1349&bih=625&scr_x=0&scr_y=0&eid=31060956,31060972,42531225,21067496,31061661&oid=3&pvsid=1795846978765687&pem=32&eae=0&fc=384&brdim=0,0,0,0,1366,0,1366,728,1366,625&vis=1&rsz=||s|&abl=NS&fu=128&bc=31&jar=2021-06-11-03&ifi=6&uci=a!6&btvi=5&fsb=1&xpc=tbTAknfBmH&p=https://www.batamnews.co.id&dtd=942" marginwidth="0" marginheight="0" vspace="0" hspace="0" allowtransparency="true" scrolling="no" allowfullscreen="true" trusttoken="{"type":"send-redemption-record","issuers":["https://adservice.google.com"],"refreshPolicy":"none","signRequestData":"include","includeTimestampHeader":true,"additionalSignedHeaders":["sec-time","Sec-Redemption-Record"],"additionalSigningData":"eyJ1cmwiOiJodHRwczovL3d3dy5iYXRhbW5ld3MuY28uaWQvYmVyaXRhLTczOTczLW1pbmRhLWd1cnUuaHRtbCJ9"}" allow="conversion-measurement" data-google-container-id="a!6" data-google-query-id="CPv3u5GC0PECFdmB6QUd-pUG9g" data-load-complete="true" style="max-width: 100%; vertical-align: middle; left: 0px; position: absolute; top: 0px; border-width: 0px; border-style: initial; width: 726px; height: 0px;"></iframe>

Guru Penggerak harus mau menggusur minda lama dan menggantikannya dengan minda baru. Jikalau tak berdaya menggeser lempeng tektonik minda usang itu, maka dia akan tetap tegak sebagai guru yang melapuk (decay teachers) ditelan masa. Seribu tiga ratus enam puluh tahun lalu (656-661M), Ali bin Abi Thalib-salah satu Sahabat Utama Nabi Muhammad SAW telah mengingatkan kepada dunia, “Didiklah anakmu sesuai dengan Zamannya, Sungguh mereka akan menghadapi masa yang berbeda dari masamu”.

<iframe id="aswift_6" name="aswift_6" sandbox="allow-forms allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-same-origin allow-scripts allow-top-navigation-by-user-activation" width="726" height="0" frameborder="0" src="https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?us_privacy=1---&client=ca-pub-1322653235829720&output=html&h=200&adk=92719441&adf=4242235386?=t.aa~a.1606935778~i.22~rp.4&w=726&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1625628514#_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=5176261072&psa=1&ad_type=text_image&format=726x200&url=https://www.batamnews.co.id/berita-73973-minda-guru.html&flash=0&fwr=0&pra=3&rh=182&rw=726&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&adsid=ChAI8P6PhwYQ092Ut-zqtPVAEj0AXZO5zrNMiW2GH3rlP_-wlj0BP60alJ_30XMHo5cb-2_Uaek3ml3QixtFRZ5uzfc5hkN9T6DLDu_UQ9TL&uach=WyJXaW5kb3dzIiwiMTAuMCIsIng4NiIsIiIsIjkxLjAuNDQ3Mi4xMTQiLFtdLG51bGwsbnVsbCxudWxsXQ..&tt_state=W3siaXNzdWVyT3JpZ2luIjoiaHR0cHM6Ly9hZHNlcnZpY2UuZ29vZ2xlLmNvbSIsInN0YXRlIjo2fSx7Imlzc3Vlck9yaWdpbiI6Imh0dHBzOi8vYXR0ZXN0YXRpb24uYW5kcm9pZC5jb20iLCJzdGF0ZSI6N31d&dt=1625628513656&bpp=1&bdt=5151&idt=1&shv=r20210630&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID=a1a061981ff644a5-22547d32f8c500f3:T=1612834306:RT=1612834306:S=ALNI_MaliN5znsT2zYbqk5OMKgGy0iSrYA&prev_fmts=726x435,0x0,726x280,726x280,726x280,726x280&nras=6&correlator=4788131899097&frm=20&pv=1&ga_vid=1276187461.1612834308&ga_sid=1625628513&ga_hid=170199180&ga_fc=0&u_tz=-420&u_his=1&u_java=0&u_h=768&u_w=1366&u_ah=728&u_aw=1366&u_cd=24&u_nplug=3&u_nmime=4&adx=145&ady=2448&biw=1349&bih=625&scr_x=0&scr_y=0&eid=31060956,31060972,42531225,21067496,31061661&oid=3&pvsid=1795846978765687&pem=32&eae=0&fc=384&brdim=0,0,0,0,1366,0,1366,728,1366,625&vis=1&rsz=||s|&abl=NS&fu=128&bc=31&jar=2021-06-11-03&ifi=7&uci=a!7&btvi=6&fsb=1&xpc=noumhqGBZT&p=https://www.batamnews.co.id&dtd=947" marginwidth="0" marginheight="0" vspace="0" hspace="0" allowtransparency="true" scrolling="no" allowfullscreen="true" trusttoken="{"type":"send-redemption-record","issuers":["https://adservice.google.com"],"refreshPolicy":"none","signRequestData":"include","includeTimestampHeader":true,"additionalSignedHeaders":["sec-time","Sec-Redemption-Record"],"additionalSigningData":"eyJ1cmwiOiJodHRwczovL3d3dy5iYXRhbW5ld3MuY28uaWQvYmVyaXRhLTczOTczLW1pbmRhLWd1cnUuaHRtbCJ9"}" allow="conversion-measurement" data-google-container-id="a!7" data-google-query-id="CJn1vpGC0PECFYMQvQod9ssHhg" data-load-complete="true" style="max-width: 100%; vertical-align: middle; left: 0px; position: absolute; top: 0px; border-width: 0px; border-style: initial; width: 726px; height: 0px;"></iframe>

Sekolah di serata dunia saat ini dinilai telah gagal memberikan pembelajaran (World Bank Report (2018). Disinyalir ada empat punca penyebab kegagalan itu.

Pertama, anak-didik yang tidak memiliki kesiapan untuk belajar. Dimensi ini membutuhkan sosok Guru Penggerak yang memiliki keinsafan untuk terus merevitalisasi fungsinya sebagai motivator, falisitator, dan manager Berkelas.

Kedua, Guru kebanyakan tidak terampil (lack of skills) dan motivasi dalaman untuk menjadi guru yang efektif. Meskipun secara hakiki, tujuan Pendidikan adalah membangun modal insan yang paripurna (learning to be), namun perkara keterampilan guru juga harus diasah lebih tajam (learning to do).

Sigihan McKinsey Intitute (2020) memperlihatkan adanya kesenjangan yang lebar antara keterampilan Guru dan Murid seluruh Dunia.

Perioritas utama penajaman keterampilan Guru pada tahun 2030 harus fokus pada literasi, berfikir kritis, numerasi, kepekaan sosial, komunikasi, kesadaran diri, dan kolaborasi. Sedangkan untuk siswa, harus difokuskan pada keterampilan digital, kreativitas, intra dan interpersonal skills, pemahaman intercultural dan etikal, serta manajemen diri.

Ketiga, input sekolah yang gagal menjangkau ruang kelas atau tidak secara langsung memengaruhi proses belajar mengajar.

Dimensi ini membutuhkan pergeseran minda kepala sekolah dari project-oriented minded ke learning outcome-oriented minded.
Keempat, rendahnya keterampilan dalam manajemen dan tata Kelola (school governance) sehingga tidak secara efektif memengaruhi proses belajar mengajar.

Divergensi fokus sekolah, guru dan keluarga terhadap pembelajaran sesungguhnya dipicu oleh gabungan dua kekuatan kunci, yaitu manajemen teknis dan perkara kekuatan politis pendidikan.

Keberhasilan kebijakan Nadiem Makarim tentang Merdeka Belajar dengan semua derivasi program dan kegiataannya amat sangat ditentukan oleh keberhasilan transformasi Minda Guru.

Terobosan Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) melalui kemasan pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama 9 bulan bagi calon guru penggerak harus dapat meyentuh ke relung hati Guru paling dasar sehingga mencuatkan Open Will, tidak cukup sekedar Open Mind dan Open Heart (Scharmer, 2018).

Tanpa itu, perubahan yang akan dituai hanya bersifat dangkal dan temporer. Ikhtiar itu membutuhkan sebuah keinsyafan Guru dalam memaknai misi mulianya secara hakiki dalam membangun peradaban yang cemerlang. Kalau tak melangkah, pasti kita tak akan pernah sampai di tempat berlabuh.

Wallahualam..

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) hari ini, Kamis (25/02/2021) mengumumkan kebijakan terkait skema penyaluran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik untuk tahun 2021.

Kebijakan anggaran ini merupakan kelanjutan dari Merdeka Belajar episode 3 tahun lalu yang didukung Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk meningkatkan kualitas mekanisme penyaluran dan penggunaan dana BOS langsung ke rekening sekolah.

“Kebijakan BOS dan DAK Fisik ini akan memberikan dampak positif kepada daerah terutama yang sangat membutuhkan seperti daerah 3T, karena mekanisme kebijakan anggaran afirmatif ini dirancang dengan mengikuti kebutuhan daerah masing-masing,” terang Mendikbud Nadiem Anwar Makarim saat menyosialisasikan kebijakan BOS dan DAK Fisik Tahun 2021 tersebut secara daring.

Lebih lanjut Mendikbud juga menjelaskan hasil dari kebijakan mekanisme penyaluran dana BOS langsung ke sekolah sejak tahun lalu telah menerima tanggapan positif dan berhasil mengurangi tingkat keterlambatan dana sekitar 32 persen atau tiga minggu lebih cepat dibandingkan tahun 2019.

“Hal ini sangat membantu para kepala satuan pendidikan dalam mengelola sekolah masing-masing, utamanya di masa awal pandemi. Sebanyak 85,5 persen responden sekolah dan 96,1 persen responden Pemerintah daerah memandang penyaluran BOS langsung ke rekening sekolah memudahkan atau sangat memudahkan,” ujarnya.

Upaya transformasi pengelolaan dana BOS terus dilakukan Kemendikbud dengan menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 6 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana BOS Reguler.

Pokok-pokok kebijakan dana BOS Tahun 2021 terdiri dari nilai satuan biaya BOS bervariasi sesuai karakteristik masing-masing daerah, penggunaan dana BOS tetap fleksibel termasuk dapat digunakan untuk keperluan persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), serta pelaporan penggunaan Dana BOS dilakukan secara daring melalui laman https://bos.kemdikbud.go.id dan menjadi syarat penyaluran untuk  meningkatkan akuntabilitas penggunaan dana BOS.

Tahun ini, Pemerintah mengalokasikan Rp52,5 triliun dana BOS bagi 216.662 satuan pendidikan jenjang SD, SMP, SMA/SMK, dan SLB di Indonesia. Selain itu mulai tahun ini, nilai satuan biaya operasional sekolah juga berbeda antardaerah, karena dihitung berdasarkan indeks kemahalan konstruksi  (IKK) dan indeks peserta didik (IPD) tiap wilayah kabupaten/kota.

Rentang nilai satuan biaya per peserta didik per tahun jenjang SD rata-rata kenaikan 12,19 persen dengan satuan biaya Rp900 ribu  s.d. Rp1,96 juta. SMP rata-rata kenaikan 13,23 persen dengan satuan biaya Rp1,1 juta s.d. Rp2,48 juta. Kemudian untuk SMA rata-rata kenaikan 13,68 persen dengan satuan biaya Rp1, juta s.d. Rp3,47 juta.

Sementara itu, SMK rata-rata kenaikan 13,61 persen dengan satuan biaya Rp1,6 juta s.d. Rp3,72 juta. Sementara itu, SLB rata-rata kenaikan 13,18 persen dengan satuan biaya Rp3,5 juta s.d. Rp7,94 juta.

“Sekarang dana BOS ada perubahan yang lebih afirmatif. Penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah tetap fleksibel sesuai kebutuhan sekolah, termasuk untuk melengkapi daftar periksa pembelajaran tatap muka dan untuk mendukung Asesmen Nasional,” jelas Nadiem.

Ketentuan penggunaan dana BOS untuk pembayaran honor, tidak dibatasi alokasi maksimal jika dalam kondisi darurat bencana yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah. Sementara pembayaran honor dalam kondisi normal adalah maksimal 50 persen untuk sekolah negeri dan swasta. Selain itu, honor juga dapat diberikan kepada tenaga kependidikan apabila dana masih tersedia.

Pada tahun 2020, kebijakan mewajibkan pelaporan penggunaan BOS sebagai persyaratan penyaluran berhasil mempercepat dan meningkatkan tingkat pelaporan. Pada bulan September 2020, 70 persen sekolah sudah melaporkan penggunaan BOS tahap 1 dan di bulan Desember 2020, 99 persen sekolah sudah melaporkan penggunaan BOS tahap 1.

“Ini meningkat secara dramatis karena kita menerapkan pelaporan secara daring (online). Transformasi yang luar biasa di dalam transparansi penggunaan dan pelaporan dana kita,” kata Mendikbud.

Sementara itu, alokasi DAK Fisik untuk tahun 2021 adalah sebesar Rp17,7 triliun untuk 31 ribu satuan pendidikan seluruh Indonesia. Penggunaan DAK Fisik adalah untuk memastikan ketuntasan sarana prasarana pendidikan, pelaksanaan pembangunan, dan rehabilitasi bersifat kontraktual demi membantu kepala sekolah agar lebih fokus ke proses pembelajaran dan tidak terbebani administrasi proses pengadaan barang dan jasa.

Hal ini didukung pula oleh pelibatan dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) untuk melakukan asesmen kerusakan sekolah sehingga meningkatkan validitas data sarana prasarana sekolah.

“Setiap dinas PUPR punya tenaga profesional yang akan melakukan asesmen, evaluasi dan memonitor sehingga bisa memastikan anggaran kita tepat sasaran dengan efisiensi yang terbaik,” tekan Mendikbud.

Di tahun 2020, kebijakan Kemendikbud adalah menyasar sebanyak mungkin sekolah yang membutuhkan rehabilitasi dengan berbagai kategori kerusakan dan hal tersebut dipenuhi secara parsial. Sedangkan di tahun ini, strategi yang diterapkan adalah memastikan perbaikan sarana dan prasarana secara tuntas dan menyeluruh sesuai kebutuhan masing-masing sekolah.

“Harapannya walaupun sasaran sekolahnya lebih mengecil tapi seluruh permasalahan sarana prasarana di sekolah itu selesai,” tandasnya. (HUMAS KEMENDIKBUD/UN)

Komentar (0)


Silahkan Login Untuk Mengirimkan Komentar