//pc
//hp
Baru 59 Persen Guru PAUD yang Sarjana, Pemkab Siak Teken MoU dengan Unilak
Disdikbud Kab. Siak - 13 April 2021, Pukul 08:42 WIB

SIAK (CAKAPLAH) - Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Siak ternyata masih banyak yang belum menyandang status sarjana.

Bupati Siak Alfedri merincikan, dari jumlah seluruh tenaga didik PAUD di Siak sebanyak 946 orang, di antaranya yang berstatus sarjana sebanyak 558 (59%), dan non sarjana 388 (41%).

Oleh karena itu, Pemkab Siak berkomitmen untuk meningkatkan SDM guru PAUD di Siak dengan melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Universitas Lancang Kuning (Unilak) tentang meningkatkan pendidikan, pengajar dan pengabdian kepada masyarakat.

Alfedri menjelaskan, penandatanganan MoU tersebut bukan hanya program bagi tenaga pendidik namun berlaku juga untuk meningkatkan SDM aparatur pemerintahan di Kabupaten Siak.

"Ini salah satu upaya untuk meningkatkan tenaga pendidik di Siak," kata Alfedri usai melakukan penandatanganan Mou dengan Unilak di Gedung Batin Djaonang, Kantor Camat Minas, Jumat (9/4/2021).

Lanjut Alfedri, Kemendagri, Kemendikbud dan Kemendes PDTT juga sudah melakukan MoU dan kolaborasi untuk meningkatkan potensi SDM pada tenaga pendidik, ASN dan aparatur desa di Indonesia.

"Jadi sekarang ini bagi guru-guru PAUD yang ingin kuliah, tidak perlu datang ke kampus. Proses belajar mengajar bisa dilakukan secara daring. Ini akan lebih efisien untuk guru menyelesaikan pendidikan sarjananya, tak ada alasan untuk tidak kuliah," kata dia.

Untuk guru SD, kata Alfedri, jumlah guru seluruhnya di Siak ada 3.587 orang, terdiri dari 90 persen sudah sarjana dan tinggal 10 persen lagi yang belum.

Sedangkan guru SMP sebanyak 94 persen sudah berstatus sarjana dari total 1.733 orang tenaga guru SMP.***

Penulis:Wahyu
Editor:Jef Syahrul
Kategori:PendidikanKabupaten Siak

Baca juga :

SIAK, (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak melaksanakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sekolah Menengah Pertama (SMP) secara daring menyiasati Pandemi COVID-19 yang melanda dunia.

Kepala Disdikbud Siak LukmanM.Pd membuka kegiatan tersebut tersebut dengan kerjasama dengan beberapa dosen dari perguruan tinggi yang ada di Riau. Ini untuk memberikan berbagai bentuk solusi atau alternatif pembelajaran yang dirangkum dalam tema "Pola mengajar dan belajar di rumah.

"Harapannya adalah memperoleh pengetahuan, pemahaman dan alternatif pola belajar jarak jauh bagi guru mata pelajaran. Dalam hal ini guru mata pelajaran wajib mengikuti MGMP virtual melalui daring ini," katanya dalam pembukaan kegiatan MGMPvirtual melalui zoom meeting ini.

Narasumber yang digandeng oleh Disdikbud Siak adalah Prof. Dr. Mahdum, M.Pd Dekan FKIP UNRI, Prof. Dr. Alaiddin Koto, MA Ketua ICMI Riau, Dr. Zul Irfan Aziz, M.Si Dosen FKIP UNRI. Ada juga Dendi Satria Buana Provincial Coordinator Tanoto Foundation Riau dan Dr. Syafi’i Ketua PGRI Provinsi Riau.

Sementara penyelenggara kegiatan MGMP Virtual melalui daring adalah Fakhrrurrazi, M.Pd. Dia merupakan Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak sekaligus menjadi Host dalam kegiatan tersebut.

Para narasumber berkomitmen untuk bersama-sama mendorong transformasi dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dari tatap muka di kelas menjadi pembelajaran jarak jauh baik daring maupun luring. Mereka juga menyampaikan bahwa sudah menjadi keharusan bagi guru-guru dan tenaga pendidikan untuk menguasai Teknologi Informasi seiring dengan dikembangkannya Blended Learning dalam dunia pendidikan.

"MGMP virtual yang diselenggarakan oleh Disdikbud Kabupaten Siak merupakan salah satu tahap dari transformasi tersebut, mari kita sukseskan," ujar Lukman.

COVID-19 telah memberi dampak terhadap berbagai sektor penting kehidupan seperti kesehatan, ekonomi, sosial dan pendidikan.

Pendidikan merupakan sektor strategis yang terdampak cukup signifikan.

Pandemikini membuat para pelaku pendidikan untuk beberapa waktu tidak lagi bisa melangsungkan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Tidak bisa mengampu secara langsung dengan siswa yang merupakan generasi masa depan bangsa ini. 

Pewarta : Bayu Agustari Adha
Editor: Riski Maruto
COPYRIGHT © ANTARA 2020

RIAUONE.COM,SIAK- Berdasarkan data E-PPBGM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) Angka balita stunting di Kabupaten Siak tahun 2019 sebanyak 13,72 persen dari seluruh jumlah balita di Kabupaten Siak. Sedangkan di tahun 2020 mengalami penurunan sekitar 1,02 persen, yaitu sebanyak 12,70 persen balita stunting dari seluruh jumlah balita di Kabupaten Siak.

Upaya penurunan angka stunting di tahun 2021 Pemkab Siak telah menetapkan sebanyak 15 Kampung dan Kelurahan  di tujuh kecamatan sebagai lokasi fokus intervensi penurunan stunting terintegrasi. Yakni tersebar dikecamatan Kandis, Koto Gasib, Lubuk Dalam, Tualang, Siak, Sabak Auh dan Pusako.

Sementara untuk di tahun 2022 ditetapkan sebanyak 28 Kampung dan Kelurahan  yang tersebar di delapan kecamatan, yakni Kecamatan Kandis, Siak, Koto Gasib, Lubuk Dalam, Sungai Apit, Tualang, Mempura dan Pusako.

Sebagai mitra Pemerintah, Tim Penggerak PKK terlibat dalam penanganan kasus stunting. Bekerjasama dengan lintas sektor dan bersama-sama masyarakat dalam mencegah terjadinya stunting.

Hal itu disampaikan Rasidah Abdulgani di acara Pencanangan TP PKK Kabupaten Siak Dalam Menurunkan Angka Stunting, Bekerjasama dengan BOB PT Bumi Siak Pusako Pertamina Hulu dan Pemerintah Kabupaten Siak di kampung lokasi fokus stunting, Selasa (6/7/2021), di Kampung Benayah.

Tidak itu saja lanjut dia, melalui Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Siak yang dipimpinnya,  juga gencar melakukan sosialisasi pencegahan stunting.  

"Penanganan stunting di Kabupaten Siak bukan hanya ditangani Dinas Kesehatan saja namun melibatkan seluruh level pemerintahan dan organisasi kemasyarakatan sampai tingkat Kampung," jelas Rasidah.

Selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Siak, dirinya mengajak semua kader PKK untuk ikut terlibat secara aktif dan sistematis dalam pencegahan dan penanggulangan stunting. Ini diharapkan bisa menekan prevalensi stunting yang ada di Kabupaten Siak.

"Setiap kesempatan, kami selalu mengajak seluruh kader PKK untuk terlibat aktif dalam pencegahan dan penanggulangan stunting, karena ini menyangkut mutu dan kualitas anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa," imbuhnya.

Keterlibatan TP PKK Kabupaten Siak  dalam upaya pencegahan stunting di kabupaten Siak berdasarkan Surat Keputusan Bupati Siak Nomor 287 Tahun 2021 tentang Konvergensi Pencegahan dan Penurunan Stunting.

Kegiatan Pencanangan TP PKK Kabupaten Siak tersebut mengangkat tema Ayo Tingkatkan Peran Serta PKK Dalam Pencegahan dan Penurunan Stunting Menuju Keluarga Sejahtera.

Pada acara itu diserahkan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), sebanyak 60 paket untuk Balita dan Batita dan 14 paket untuk ibu-ibu hamil di posyandu Melati, kampung Benayah kecamatan Pusako.

Turut hadir perwakilan managemen BOB PT BSP Pertamina Hulu Rio Sandi, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Siak Ananda Laila Putri dan sejumlah pengurus PKK, Camat Pusako Harland WM, Penghulu Benayah, Ketua PKK Kampung Benayah dan Kader Posyandu.

Laporan: Masroni

SIAK, RIAULINK.COM - Program Bupati Siak, Alfedri yaitu smart city secara bertahap terus diwujudkan di Kabupaten Siak.

Baru ini pemerintah daerah meluncurkan portal 'Siak Bedelau' yang merupakan penerjemahan konsep blended learning system.

Bupati Siak yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Siak, Arfan Usman secara langsung meresmikan portal yang sudah bisa dimanfaatkan bagi pelaku pendidikan di Kabupaten Siak saat ini.

"Sebagaimana kita maklumi bersama, tidak mungkin saat ini kita menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Tentulah hal ini tidak mengurangi semangat para insan pendidik yang kita cintai ini. Atas dasar personal ini muncul ide dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk membuat portal pendidikan yang sejalan dengan konsep smart city," ujar Arfan saat meresmikan portal Siak Bedelau di Kantor Bupati Siak, Kamis (24/9/2020). 

Kegiatan launching Siak Bedelau ini juga mendapatkan perhatian dari Direktur Pembinaan SMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Mulyatsyah.

Dalam sambutannya dia menjelaskan pentingnya gotong royong dalam mencari solusi pembelajaran di tengah pandemi Covid-19.

"Rasanya penting bagi kita untuk bergotong-royong mencari solusi dalam rangka memenuhi hak-hak belajar anak. Portal pembelajaran ini adalah solusi dalam menghadapi situasi ini. Kabupaten Siak dalam hal ini jauh lebih maju ke depan," tuturnya melalui zoom.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Siak, Lukman menyampaikan dalam metode pembelajaran jarak jauh, portal Siak Bedelau ini bisa menjadi sumber belajar baik untuk siswa maupun tenaga pendidik. Ide membuat portal tersebut lahir sebab perkembangan teknologi yang mengharuskan dunia pendidikan terus berinovasi.

"Kehadiran Siak Bedelau diharapkan menjadi sumber belajar bagi siswa maupun guru," kata Lukman. 

Koordinator Tanoto Foundation Provinsi Riau, Dendi Satria Buana menyatakan bahwa Kabupaten Siak merupakan daerah yang terdepan dalam inovasi pendidikan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Provinsi Riau.

"Suatu kebanggaan bagi kami bisa bekerja sama dengan Kabupaten Siak dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Selama diberlakukan PJJ Kabupaten Siak masih terdepan dalam urusan inovasi di sektor pendidikan," katanya. 

Dendi juga mengatakan kerja sama dengan Kabupaten Siak tidak hanya di level memberikan contoh praktik baik semata, tapi juga sudah pada keberlanjutan peningkatan kualitas pendidikan oleh mitra.

"Pendekatan yang kami lakukan berlanjut ke technical assistance untuk menyebar luaskan praktik baik yang merupakan program Tanoto Foundation," tutupnya. (Wahyu/***)

Komentar (0)


Silahkan Login Untuk Mengirimkan Komentar